WahanaNews-Sulsel | PT PLN (Persero) menyebutkan potensi pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMh) di Bali sebagai salah satu sumber energi baru dan terbarukan (EBT) mencapai 24,5 megawatt (MW).
Namun pemanfaatan atau bauran energi yang bersumber dari PLTMh baru mencapai 3,4 MW, kata Senior Manager Perencanaan Unit Induk Distribusi (UID) Bali Putu Putrawan, seperti dilansir dari Antara, Sabtu (21/5/22).
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Oleh karena itu, PLN UID Bali berencana meningkatkan pemanfaatan potensi energi baru dan terbarukan di Bali, utamanya dari PLTMh dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
“Kami berkomitmen memastikan peningkatan rasio bauran energi baru terbarukan yang dapat terealisasi dengan inovasi, dan kolaborasi dengan berbagai pihak, baik dari segi perizinan, investasi, maupun inovasi pendukung yang mampu mempercepat transisi (menuju) energi (bersih),” kata Putu.
Ia menyebut potensi EBT di Bali tidak hanya dari mikrohidro dan surya, tetapi juga berasal dari panas bumi dan angin.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Pada 2023 rencananya ada pembangunan pembangkit berbasis EBT berkapasitas 1,3 MW.
“Target kami pada 2030 ada total penambahan listrik yang bersumber dari EBT sebesar 238,8 MW sehingga bauran energi baru terbarukan nantinya dapat mencapai 13,49 persen,” kata dia.
PLTMh yang telah beroperasi di Bali saat ini berlokasi di Desa Sambangan, Singaraja, Buleleng.
Pembangkit berkapasitas 2x700 kilowatt (KW) itu telah beroperasi sejak 2016 dan saat ini PLTMh itu merupakan pembangkit mikrohidro komersial pertama dan satu-satunya di Bali.
Manajer PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Bali Utara Agus Yudistira menjelaskan PLTMh di Sambangan itu memanfaatkan aliran air sungai di Tukad Buleleng.
Tidak hanya sebagai pembangkit listrik, PLTMh itu juga menjadi media pembelajaran untuk masyarakat dan perusahaan yang ingin memperoleh informasi mengenai energi baru terbarukan.
“PLTMh ini tak hanya berfungsi sebagai penyedia tenaga listrik untuk jaringan di Bali bagian utara saja, tetapi juga berfungsi sebagai showcase (contoh, Red.) solusi energi baru terbarukan di Bali,” kata Agus Yudistira.[jef]