WahanaNews-Sulsel.co | Teka-teki pria pendamping wanita yang mengaku anak jenderal mulai terbuka. Rupanya pria itu TNI berpangkat Brigjen.
Setelah terus ditelusuri, status wanita yang adu mulut dengan Anggota DPR Arteria Dahlan di Bandara Soekarno Hatta ternyata istri dari Brigjen tersebut.
Baca Juga:
Anak 'Jenderal Bintang 3' Tak Segalak di Bandara Lagi
Fakta itu terungkap dari Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi usai menerima panggilan telepon dari sang Brigjen.
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menceritakan awal mula ia menerima panggilan masuk untuk menjadi mediator keributan antara Arteria Dahlan dengan wanita ngaku anak jenderal.
Pria yang akrab disapa Pras itu menyampaikan, pada Minggu (21/11), sekitar pukul 18.30-19.00 Wib, ada telepon dari nomor tidak dikenal. Saat diangkat, sosok penelepon itu langsung memperkenalkan dirinya sebagai Zamroni mantan Komandan Kodim (Dandim) Jakarta Pusat tahun 2017.
Baca Juga:
Kasus 'Anak Jenderal' Vs Anggota DPR Tak Sampai ke Pengadilan
Brigjen Muhammad Zamroni diketahui telah dipindahtugaskan di Badan Intelijen Negara (BIN).
"Saya Zamroni mantan Dandim jakpus," ucap Prasetyo, atau akrab disapa Pras, seraya menirukan ucapan Zamroni, Selasa (23/11).
Perbincangan Pras dengan Zamroni mengalir hangat di awal. Hingga akhirnya Pras menanyakan maksud penelepon tersebut.
Penelepon berharap Pras bisa menjadi mediator atau penghubung yang mendamaikan Arteria dengan wanita yang menjadi lawan cekcok di Bandara Soekarno Hatta.
"Mas tolong dong, inisiasi saya dengan Arteria Dahlan. Itu saja omongannya," kata Pras.
Melalui Pras terungkap bahwa si penelepon yang mengaku sebagai mantan Dandim Jakpus itu, ada masalah. Zamroni menyebutkan bahwa istrinya bersenggolan di pesawat dengan Arteria Dahlan.
"Masalah apa?" tanya Pras.
"Ya mungkin ada senggolan di atas pesawat dengan istri saya," jawab penelepon tersebut.
Tanpa memiliki maksud tertentu, Pras berpikir tak ada salahnya melerai sebuah pertikaian.
Tak berhenti di situ, Pras pun mencoba menghubungi Arteria dan menyampaikan supaya adu mulut yang terjadi diselesaikan secara damai. Tapi Arteria merespons tidak sesuai harapan Pras. Ia justru dituding sebagai backing pihak lawan seteru.
"Saya pikir sama-sama dari PDIP tujuan saya yuk damai saja yah sebelum saya telpon Arteria. Tapi saya dianggap backing, ya sudah," paparnya.
Ia pun menegaskan tak ada urusan apapun lagi dengan penelepon ataupun dengan Arteria terkait dengan keributan di bandara tersebut. [dhn]