WahanaNews - Sulsel | PT PLN (Persero) melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau CSR (Corporate Social Responsibility) telah mengembalikan keindahan bawah laut di selat Makassar lewat aksi transplantasi karang.
Hal itu dibuktikan oleh Pegiat terumbu karang, Mudasir Zainuddin yang tampak sumringah usai menyelam di sekitar Pulau Samalona. Ia merasa haru melihat transplantasi karang di lokasi tersebut tumbuh subur.
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
"Pemandangan bawah laut itu jauh berbeda dengan kondisi pada Agustus 2021 lalu yang sangat memprihatinkan, di mana masih berpasir dengan karang yang patah dan mati," melalui keterangannya di Makassar, Selasa (7/6/2022).
Aci, sapaan akrab Mudasir Zainuddin mengungkapkan rasa syukur karena pada September 2021 lalu, transplantasi terumbu karang dapat dilakukan.
PLN UIW Sulselrabar memberikan bantuan senilai Rp149 juta untuk pelestarian terumbu karang di Pulau Samalona, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
Seremoni penyerahan bantuan pun dilakukan langsung oleh General Manager PLN UIW Sulselrabar, Awaluddin Hafid kepada Ketua Komonitas GGIS (Global Geosains Indonesia Scuba), Zulqarnain pada September 2021 lalu.
Aci menyebut, pada September 2021, sebelum ditanami, kondisi berpasir dan karang yang patah dan mati. Namun setelah dilakukan transplantasi karang di lokasi tersebut, kondisi semakin baik dengan persentase pertumbuhan karang hidup 70 persen.
"Sekarang di lokasi tersebut, sudah banyak terdapat ikan yang bermain, mencari makan dan berlindung, dan sudah banyak nelayan yang mancing di lokasi tersebut," paparnya.
Selain membawa manfaat bagi ekologi laut, Aci menilai, bantuan CSR PLN untuk transplantasi terumbu karang di Samalona juga akan membawa dampak positif bagi perekonomian warga yang tinggal di pulau melalui daya tarik pariwisata.
"Tentunya akan membawa dampak bagi masyarakat. Banyak yang menyelam karena jadi spot untuk bermain. Potensi pariwisata laut itu sangat bagus," katanya.
Aci yang juga merupakan Ketua GGIS tersebut menjelaskan, terumbu karang yang ditanam di Pulau Samalona merupakan indukan. Ke depan, diharapkan bisa dipanen untuk anakan sehingga transplantasi terumbu karang di lokasi tersebut akan semakin masif.
"Terumbu karang itu habitat dan rumah ikan, semakin rimbun semakin banyak ikan yang tinggal di situ," imbuhnya.
Selain itu menurutnya, dengan suburnya ekologi, dapat menarik wisatawan karena menjadi spot andalan untuk menyelam. Sehingga pada muaranya akan berdampak pada perekonomian masyarakat yang lebih ramah lingkungan.
Saat ini transplantasi terumbu karang di Pulau Samalona menggunakan dua metode, yakni Spyder dan Coral Tress dengan tingkat keberhasilan 70 persen secara keseluruhan, artinya dari 1.640 bibit terumbu karang yang ditransplantasikan pada September 2021, berhasil hidup sebanyak 1.148.
Sementara itu, General Manager PLN UIW Sulselrabar, Awaluddin Hafid mengungkapkan harapan ke depannya agar masyarakat tetap menjaga serta melestarikan ekosistem biota laut di Pulau Samalona.
"Kami berharap masyarakat tetap terus meningkatkan kepeduliannya dalam menjaga dan melestarikan ekosistem biota laut serta lingkungan agar terumbu karang di Pulau Samalona senantiasa terjaga," ujar Awaluddin Hafid.[mga]