WahanaNews-Sulsel | Ekspor Sulawesi Selatan (Sulsel) periode Februari tercatat meningkat 1,19% dari periode Januari dengan nilai mencapai US$ 130,6 juta, atau sekitar Rp 1,8 triliun.
Ekspor dari Sulsel masih didominasi komoditas nikel.
Baca Juga:
Soal Teror Rumah Bappilu Gerindra Sulsel, Serma Arifuddin Adik Mentan Mangkir Panggilan Denpom
"Alhamdulillah, ekspor kita kembali meningkat. Untuk Februari 2022, total ekspor di Sulsel mencapai US$ 130,6 Juta atau setara Rp 1,8 triliun," ungkap Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman dalam keterangannya, Sabtu (2/4/2022).
Andi Sudirman menjelaskan, bahwa program ekspor akan terus digalakkan.
Pihaknya menghadirkan layanan ekspor udara, direct flight dari Makassar ke Hongkong.
Baca Juga:
Jengkel Tidak Terima Diputusin, Polisi Pukuli Pacar di Sulsel
Juga termasuk pengiriman direct flight tujuan Singapura. Sementara lewat jalur laut ada tujuan Shanghai, Busan dan Tokyo.
"Peningkatan ekspor ini pun sebagai bentuk upaya pemulihan perekonomian. Yang tentunya berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat," jelasnya.
Sementara Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, Suntono menuturkan ekspor Sulsel pada bulan Februari masih tren tumbuh positif. Bahkan jika dibandingkan secara yoy, tumbuh 20.06%.
"Nikel masih jadi tumpuan. Porsi nikel mencapai 60,94%. Nilai ekspornya mencapai US$ 79,59 juta," urainya.
Kemudian menyusul komoditas lain seperti besi dan baja US$ 27,3 juta dengan porsi 20,91%. Biji-bijian berminyak sebesar US$ 13,2 juta atau sharenya 10,11%.
"Garam, belerang dan kapur sebesar US$ 4,04 juta atau porsinya 3,09%. Terakhir ada ikan dan udang dengan share 1,81% atau setara US$ 2,37 juta," tukasnya.[jef]