WahanaNews-Sulsel | Berdasarkan data yang dihimpun dalam sepekan terakhir, periode 6-12 Februari 2022, tercatat 1.837 kasus Covid-19 di Makassar, Sulawesi Selatan.
Kasus Covid-19 di Makassar terus meningkat, sebelumnya dibawah 10 kasus perhari kini di angka 500 kasus per hari.
Baca Juga:
159 Tahun Jeneponto, Gubernur Sulsel Berikan Bantuan Dana Rp 10 Miliar
Jika dikalkulasikan, hampir 60 hingga 70 persen kasus Covid di Sulsel didominasi kasus dari Kota Makassar.
Misalnya pada Sabtu (12/2/2022) kemarin, total kasus Sulsel sebanyak 814, 581 diantaranya adalah kasus di Makassar.
Daerah penyumbang kasus tertinggi kedua di Sulsel selama sepekan diduduki oleh Kab Gowa dengan total kasus 197. Disusul Kabupaten Maros dengan 95 kasus.
Baca Juga:
Viral! Wanita Rentenir di Sulsel, Larang Pemakaman Jenazah Karena Belum Bayar Hutang
Kemudian daerah dengan kasus terendah di Sulsel selama sepekan antara lain Enrekang dan Luwu Utara masing-masing 2 kasus.
Selanjutnya, Banteng 3 kasus, Selayar dan Wajo masing-masing 5 kasus.
Menanggapi tingginya kasus harian di Kota Makassar, Kepala Dinas Kesehatan Nursaidah Sirajuddin mengatakan, bisa jadi penyebaran virus cepat disebabkan oleh varian omicron.
Meskipun kata dia belum ada rilis resmi dari Litbangkes Kementerian Kesehatan ihwal hasil deteksi omicron di Sulsel, tetapi dari progres penyebarannya mengarah ke omicron.
"Sepertinya memang ke arah sana ,ini memang gejalanya ringan dan penyebaran cepat," jelas Nursaidah Sirjuddin, Minggu (13/2/2022).
Meski angkanya terus merangkak naik, tetapi Ida-sapaan karibnya mengimbau agar masyarakat tidak panik, tetapi tidak juga abai dengan virus Corona varian omicron.
Penyebaran omicron memiliki tingkat kerusakan rendah, karena itu sejak gelombang ketiga ini tidak banyak masyarakat dirawat di rumah sakit.
"Jadi jangan kita terlalu terpaku dengan peningkatan kasus, intinya bagaimana kita menjaga BOR (Bed Occupancy Rate) di RS, bagaimana tidak ada yang meninggal, itu yang kita jaga," jelasnya.
Berdasarkan data yang dirilis Satgas Covid Sulsel pada Sabtu (12/2/2022), persentase BOR yang terpakai hanya 8,7 persen isolasi biasa.
Sementara BOR icu hanya 3,09 persen.
Total tempat tidur yang terpakai sebanyak 138 dari 1.773 yang tersedia.
Khusus Makassar 98 tempat tidur yang terisi dari 1.067 tempat tidur yang tersedia.
Pakar epidemiologi Universitas Hasanuddin Makassar, Ridwan Aminuddin mengatakan, 60 persen kasus di Sulsel ada di Makassar
Gelombang ketiga covid diprediksi berlangsung empat hingga lima pekan kedepan.
Secara nasional, proyeksinya bisa sampai 300 ribu hingga 500 ribu kasus per hari.
Khusus Sulsel diprediksi bisa mencapai 3 ribu kasus harian.
"Dan itu Sulsel kan pernah mencapai kurang lebih 3000an, bisa saja sama dengan gelombang kedua," katanya.
Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Pemprov Sulel ini menjelaskan, penyebab tingginya kasus karena penularan omicron lebih cepat.
Kedua, mutasi dari omicron jauh lebih tinggi dibandingkan delta.
"Delta hanya dua mutasi. Kalau omicron bisa 30 sampai 50 mutasi," jelasnya.
Sehingga, semakin tinggi mobilitas maka semakin tinggi penularan. Artinya, omicron bakal sulit dikontrol.
Berikut rekapitulasi kasus covid Sulsel selama sepekan, 6-12 Februari 2022.
Bantaeng 3 kasus
Barru 28 kasus
Bone 47
Bulukumba 16
Enrekang 2 kasus
Gowa 197 kasus
Jeneponto 19 kasus
Luwu 34 kasus
Luwu Timur 44 kasus
Luwu Utara 2 kasus
Makassar 1.837
Maros 95 kasus
Palopo 28 kasus
Pangkep 71 kasus
Parepare 15 kasus
Pinrang 11 kasus
Selayar 5 kasus
Sidrap 11 kasus
Sinjai 8 kasus
Soppeng 21 kasus
Takalar 29 kasus
Tana Toraja 35 kasus
Toraja Utara 45 kasus
Wajo 5 kasus.
Tetap perhatikan protokol kesehatan.[jef]