WahanaNews - Sulsel | Peneliti dari Wageningen University and Research (WUR)-Netherland, Dr Han Soethoundt mengakui kualitas bagus bibit rumput laut di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Dr Han dalam kuliah umumnya di Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, dikutip Kamis (4/5/2023) mengatakan, telah banyak melaksanakan penelitian dan berinteraksi dengan para petani rumput laut di Sulawesi seperti Takalar, Pinrang, dan Gorontalo.
Baca Juga:
Polda Kalsel Berhasil Selamatkan 463.299 Petani dari Peredaran Pupuk Ilegal
Dalam presentasi berjudul "Can We Organize, Socially and From an Economic Point of View, Better Seed for Seaweed Farmers in South Sulawesi," ia menjelaskan, petani rumput laut di Indonesia pada umumnya tidak terlalu memperhatikan kualitas bibit yang digunakan.
Sebaliknya, yang lebih diutamakan adalah bagaimana bisa memproduksi yang banyak, padahal sebenarnya petani harusnya mengejar kualitas karaginan dari rumput laut.
Ia mengatakan, di beberapa lokasi di Sulawesi seperti di Takalar, sekitar Pulau Lantampeo, memiliki kualitas bibit rumput laut yang bagus, khususnya jenis Kappaphycus Alvarezii.
Baca Juga:
Kekeringan Ancam Panen Padi di Labura, Petani Terancam Rugi
Sementara itu, pemateri lain dari institusi yang sama, Prof Peter GM van Der Heidjen mengatakan, selama ini pihaknya telah banyak bekerja sebagai konsultan budi daya rumput laut di Filipina dan Indonesia, khususnya dalam penyuluhan dan pengembangan kapasitas bagi petani rumput laut melalui sekolah lapangan.
Peter lebih banyak menjelaskan tentang pengembangan kapasitas petani budi daya melalui pemberian alternatif-alternatif metode yang relatif baru dengan target meningkatkan produksi meningkatkan kesejahteraan petani.
Selanjutnya, Dekan FIKP Unhas, Safruddin dalam sambutannya mengemukakan Indonesia sebagai negara penghasil rumput laut terbesar kedua dengan kontribusi 38 persen bagi pasar dunia setelah China.