Sulsel.WahanaNews.co, Makassar - Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan Bahtiar Baharuddin mengatakan daerah setempat telah membentuk Komite Ekonomi Sulawesi Selatan (KESS), sebagai tim yang kuat untuk membangun sektor ekonomi.
"Ini juga yang kita declare (menyatakan) bahwa kita membentuk KESS, komite yang mungkin pertama kali ada di Indonesia," katanya pada Forum Pertemuan Antara Pengusaha, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan Pemerintah Daerah se-Sulsel Tahun 2024 di Makassar, Rabu (10/01/24).
Baca Juga:
Diduga Siswi Disabilitas Dilecehkan Guru SLB, Keluarga Lapor Polisi
Ia mengatakan komite ini mengadopsi model Dewan Ekonomi Nasional yang selama ini mendampingi pemerintahan nasional dalam pembangunan sektor ekonomi.
Dia menilai komite ini bekerja dengan sama efektif seperti dilakukan Dewan Pemantapan Ketahanan Ekonomi dan Keuangan (DPKEK), untuk mendampingi sebagai pemikir alternatif sekaligus eksekutor alternatif pemerintahan Indonesia saat transisi pemerintahan pada 1998.
"Ide besar ini kita buat, sekaligus menyampaikan kepada masyarakat Sulsel, menyampaikan kepada publik secara nasional. Bahwa ini adalah bentuk inovasi kecil yang dilakukan oleh kami di pemprov membentuk KESS," ujarnya.
Baca Juga:
Danlanud Sultan Hasanuddin Tinjau Dapur Sehat untuk Dukung Program Pemerintah Makan Sehat Bergizi
Ia menjelaskan komite ini akan diberikan otoritas, bukan hanya sebagai lembaga dialogis, tetapi sekaligus memudahkan pelaksanaan program prioritas penjabat gubernur, di antaranya kemudahan pelayanan publik dan investasi, serta sinergi program prioritas pusat dan daerah.
"Ini untuk membangun Sulsel dengan cara baru atau metode baru dengan tata kelola pemerintahan yang ada," ujarnya.
Komite itu dengan ketua Tanri Abeng. Tantri Abeng, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pertama di Indonesia dan mantan Anggota DPKEK.
"Orang yang bisa dijadikan rujukan di nasional. Kita memiliki aset, orang yang membentuk BUMN Indonesia dan Menteri BUMN pertama Indonesia. Aset itu adalah tokoh masyarakat Sulsel Andi Tenri Abeng. Kita dapuk untuk memimpin BUMD Sulsel," katanya.
Ia berharap, BUMD Sulsel semakin kuat, termasuk dengan perbaikan manajemen dengan target standar internasional.
"Tanri Abeng menjadi leader (pemimpin) BUMD yang ada di Sulsel. Seluruh aset yang potensial akan kita konsolidasikan untuk dikelola oleh BUMD agar menjadi sumber pemasukan juga bagi pemerintah Sulsel, sehingga Sulsel dapat memiliki duit yang cukup untuk membangun," katanya.
Tanri Abeng mengaku mendapatkan kehormatan dari Gubernur Sulsel karena dipercaya menjadi Ketua KESS sekaligus memimpin BUMD. Langkah yang akan dilakukan, katanya, antara lain terkait dengan mekanisme baru dalam mengelola aset yang diharapkan memberikan nilai tambah para pelaku ekonomi.
Untuk memberdayakan BUMD, katanya, semua sektor terlebih dahulu diklasifikasikan di bawah holding yang diberi nama Sulsel Citra Indonesia. Ia juga mengemukakan tentang pentingnya kemampuan berkomunikasi dengan pihak swasta nasional dan swasta asing atau investor untuk dapat menarik investasi ke Sulsel.
"Inti dari gerakan baru ini adalah pembentukan badan usaha milik daerah yang karakternya sama dengan badan usaha milik negara yang saya dirikan 25 tahun lalu. Memang masih perlu penjabaran di bawah holding ini sektornya apa saja. Tadi paling banyak diangkat (diskusi) yaitu energi. Bisnisnya akan terbentuk dalam klaster energi, perkebunan, pertanian, properti, maupun pariwisata," katanya.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]