WahanaNews - Sulsel | UNESCO resmi memasukkan kawasan Geopark Maros Pangkep di Sulawesi Selatan bagian dari UNESCO Global Park (UGG). Keputusan itu diambil setelah rapat dewan council UNESCO Global Geopark di Thailand.
Pihak pengelola Geopark Maros Pangkep juga telah menerima keputusan dari UNESCO tersebut pada Senin (5/9/2022) lewat surat elektronik.
Baca Juga:
Walikota Jakarta Pusat Dorong Batik Pakaian Santai
General Manager Badan Pengelola, Geopark Maros Pangkep, Dedy Irfan bersyukur atas harapan masyarakat Indonesia, khususnya Sulawesi Selatan bisa terpenuhi.
"Alhamdulillah dalam rapat dewan council UGG telah diputuskan untuk menerima pengajuan Geopark Maros Pangkep sebagai UNESCO Global Geopark," ujar Dedy Irfan, dikutip Rabu (7/9/2022).
Menurut dia, masyarakat bekerja bahu-membahu agar Geopark Maros Pangkep memenuhi kriteria lembaga internasional UNESCO. Pengumuman resmi dari UNESCO sendiri akan disampaikan dalam waktu dekat.
Baca Juga:
BRIN Ajak Peneliti Global Riset Kesehatan Tanah di ICC MAB Maroko
Dengan status masuk ke dalam UNESCO Global Park, perhatian terhadap Geopark Maros Pangkep diyakini akan meningkat dan menjadikan area ini tujuan wisata dunia.
Pemerintah Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan lewat wakil bupatinya, Suhartina Bohari menyebut bahwa sektor pariwisata dan pemberdayaan masyarakat lokal akan menjadi perhatian agar Geopark Maros Pangkep tetap memenuhi standar kualifikasi UNESCO.
Legitimasi dari UNESCO nantinya akan berdampak besar terhadap keberlanjutan pelestarian potensi yang ada dalam Geopark Maros-Pangkep. Sekaligus sebagai sarana promosi yang efektif sehingga dapat menambah minat wisatawan, tidak hanya nusantara tapi juga mancanegara.
Kawasan Geopark Nasional Maros - Pangkep (GNMP)/Maros Pangkep Aspiring Unesco Global Geopark (MPAUGGp) meliputi 2 kabupaten, yaitu Kabupaten Maros dan Kabupaten Pangkajene Kepulauan, yang secara administratif termasuk wilayah darat dengan luas 223.629 ha dan Kepulauan Spermonde dengan luas 88.965 ha.
Karst Maros Pangkep termasuk salah satu karst kelas dunia yang memiliki keindahan, keunikan, flora dan fauna, nilai-nilai ilmiah dan sosial budaya yang tinggi.
Geopark Maros-Pangkep yang telah mendapatkan status Geopark Nasional pada 2017 juga merupakan kawasan karst terbesar ke-2 setelah China Selatan.
Karst Maros Pangkep memiliki ratusan gua yang pernah ditinggali oleh manusia prasejarah. Budaya masa lalu tergambar melalui peninggalan lukisan prasejarah berusia 40 ribu tahun. Di dalamnya juga menjadi tempat hidup jutaan spesies kupu-kupu yang mendapatkan julukan "Kingdom of Butterfly".
Sebagai geopark, terdapat berbagai destinasi pariwisata berbasis alam nan berkelanjutan yang ada di Maros-Pangkep. Mulai dari geosite, biological site, dan cultural site.[mga]