WahanaNews-Sulsel.co | Polisi masih melakukan pengejaran terhadap Pelaku penyerangan sekretariat mahasiswa di Makassar, Sulawesi Selatan yang mengakibatkan seorang ketua BEM cedera serius karena tangannya putus.
Kasubag Humas Polrestabes Makassar AKP Lando mengungkapkan, terjadi penyerangan yang menimpa Sekretariat BEM di Fakultas Pertanian Universitas Islam Makassar (UIM), Jumat (26/11) sekitar pukul 21.00 Wita.
Aksi tersebut menyebabkan Ketua BEM Fakultas Pertanian UIM berinisial A mengalami luka serius.
Baca Juga:
Diduga Siswi Disabilitas Dilecehkan Guru SLB, Keluarga Lapor Polisi
"Iya Ketua BEM Fakultas Pertanian," kata Lando, Seperti dilansir dari detikcom, Senin (29/11/2021).
Lando mengatakan, penyerangan terjadi saat korban A hendak pulang dari kampus. Akibat penyerangan, A menderita luka robek.
"Kan Begini, hari Jumat sekitar jam 21.00 Wita, ini kan korban inisial A sementara di dalam sekret untuk pulang namun tiba-tiba orang tidak dikenal menyerang dengan parang dan busur yang mengakibatkan korban mengalami luka robek pada lengan tangannya," kata Lando.
Baca Juga:
Danlanud Sultan Hasanuddin Tinjau Dapur Sehat untuk Dukung Program Pemerintah Makan Sehat Bergizi
Polisi yang mendatangi lokasi kejadian lantas menemukan parang di lokasi yang kemudian diamankan sebagai barang bukti.
Menurut Lando, sebelum penyerangan terjadi, sekelompok mahasiswa mengaku dari organisasi daerah (organda) salah satu wilayah di Sulsel sempat hendak mendata mahasiswa dari wilayahnya di Fakultas Pertanian. Namun korban A selalu Ketua BEM meminta izin tertulis.
"Sebelumnya terjadi cekcok di mana anak organisasi (salah satu organda) hendak melakukan pendataan anak mahasiswa pertanian namun dari pihak Fakultas Pertanian tidak menerima pendataan organda tersebut melalui permintaan izin tertulis," ungkap Lando.
Penyerangan Asrama Mahasiswa Sebabkan 1 Korban Terputus Tangannya
Selain insiden di kampus UIM, penyerangan juga menimpa dua asrama mahasiswa di Jalan Sungai Limboto, Makassar, Minggu (28/11) dini hari, yakni masing-masing pukul 02.00 Wita dan pukul 05.00 Wita.
Dua asrama ini diketahui dimiliki oleh dua organda berbeda serta lokasinya pun hanya berbeda lorong. Dalam dua insiden itu, satu orang korban dilaporkan mengalami putus tangan.
Lando mengatakan, polisi masih menyelidiki apakah penyerangan Sekretariat Mahasiswa di Kampus UIM dan penyerangan 2 asrama di Jalan Sungai Limboto tersebut saling berkaitan atau tidak.
"Kita belum bisa memastikan apakah itu terkait atau tidak, ini masih lidik. Tapi sudah ada pertemuan Kapolrestabes Makassar dengan perwakilan dari dua daerah, untuk mengkondusifkan situasi," kata Lando.
"Karena begini, ini belum kita pastikan bahwa memang ada keterkaitan. Belum ada pelaku ditangkap kan, kalau sudah ada baru kita interogasi motifnya apakah dua penyerangan itu ada korelasinya atau bagaimana," pungkas Lando.[jef]