WahanaNews-Sulsel | Diguyur hujan dengan intensitas tinggi sejak kemarin, sebanyak 10 desa dari 3 kecamatan di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) terendam banjir.
Warga terdampak yang masih bertahan di kediamannya, diimbau agar mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Baca Juga:
BPBD Lebak Imbau Masyarakat Waspadai Bencana Akibat Cuaca Ekstrem dan Hujan
"Berdasarkan pantauan kami sejumlah wilayah yang terkena banjir di antaranya Kecamatan Sibulue, Kecamatan Mare, dan Kecamatan Cina," ucap Komandan Batalyon (Danyon) C Pelopor Kompol Nur Ichsan, saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (8/5/2022).
Hujan deras diketahui mulai mengguyur Kabupaten Bone sejak Sabtu (7/5) kemarin. Pemukiman warga di 10 desa dari 3 kecamatan terendam banjir dengan ketinggian mulai 30-100 centimeter gegara meluapnya air sungai.
"Kami menerjunkan 1 regu Tim SAR lengkap manakala ada masyarakat yang butuh bantuan," papar dia.
Baca Juga:
16 Desa di Aceh Barat Terendam Banjir, Air Capai 50 Sentimeter
Data dari SAR Brimob Batalyon C Pelopor Sat Brimob Polda Sulsel adapun wilayah terdampak, yakni Desa Kalibong dan Desa Mallusetasi yang banjir karena meluapnya sungai di Kecamatan Ponre.
Selain itu di Desa Pakkasalo, Desa Pattiro Sompe, Desa Pattiro Riolo ketinggian air sekitar 30-50 cm.
Di Kecamatan Cina, desa yang terdampak banjir yakni Desa Kawerang dan Desa Tanete Harapan. Lalu di Kecamatan Mare, banjir meluas ke Desa Usto, Dusun Sabbaloa, Desa Tellu Bocco, dan di Desa Cege.
"Kami mengimbau kepada masyarakat yang rumahnya terdampak banjir agar mengungsi dulu ke rumah kerabatnya sambil menunggu air surut," tutur Ichsan.
Dia menyebutkan, musibah ini tidak menimbulkan korban jiwa. Namun sejumlah fasilitas umum di antaranya bangunan sekolah termasuk rumah warga dan persawahan terendam banjir.
"Warga memilih bertahan di rumahnya masing-masing," tambah dia.
Sementara salah seorang warga Mare yang terdampak banjir Rustam (36), mengatakan wilayahnya mulai diguyur hujan deras yang disertai petir sejak Sabtu (7/5) kemarin. Hujan disertai angin kencang dari pukul 19.00 Wita hingga pagi hari.
"Diperkirakan ketinggian air mencapai 50 hingga 100 cm. Wilayah ini merupakan dataran rendah sehingga curah hujan yang tinggi menyebabkan air tergenang di pemukiman dan persawahan," ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, berdasarkan peringatan dini cuaca BMKG, wilayah Sulsel masih berpotensi mengalami cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang dapat disertai kilat petir dan angin kencang hingga hari ini, (8/5/22).[jef]