WahanaNews-Sulsel | Video anggota Polantas mencegat mobil ambulans yang ugal-ugalan di Jalan Trans Sulsel, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel) viral di media sosial (medsos).
Rekaman video tersebut diunggah oleh akun Instagram @makassar_iinfo, Sabtu (26/2/2022).
Baca Juga:
159 Tahun Jeneponto, Gubernur Sulsel Berikan Bantuan Dana Rp 10 Miliar
Setelah berhasil mengamankan ambulans tersebut, polisi kemudian melakukan pemeriksaan dan ternyata mobil itu tidak sedang mengangkut pasien ataupun jenazah.
Ambulans tesebut didapati sedang mangangkut satu unit sepeda motor yang tidak dilengkapi dengan surat-surat.
Kejadian bermula, saat salah satu anggota Polantas Ditlantas Polda Sulsel, Aiptu M Nazir, hendak pulang ke Kota Makassar.
Baca Juga:
Viral! Wanita Rentenir di Sulsel, Larang Pemakaman Jenazah Karena Belum Bayar Hutang
Namun di perjalanan, tepatnya di depan Dealer Honda Astra Maros Jalan Poros Maros, Makassar, ia melihat ambulans yang melaju dengan ugal-ugalan.
Nazir sempat memberi isyarat agar berhati-hati mengemudi, namun mobil tersebut justru melaju kencang secara zig-zag.
Sontak, Ia pun langsung mencegat mobil tersebut sebelum terjadi kecelakaan lalu lintas.
Ketika ditanya, pengemudi ambulans bernama Arifin (15) mengaku sedang membawa pasien.
“Saya curiga karena tidak ada keluarga pasien di bagian belakang, sehingga memeriksa isi mobil ambulans. Ternyata sebuah motor Honda Beat warna hitam tanpa BPKB dan STNK. Setelah diperiksa surat-surat, ambulans tersebut ternyata selama 5 tahun tidak pernah membayar pajak kendaraannya,” ucap Nazir kepada wartawan, Sabtu (26/2/2022).
Nazir menegaskan, pihaknya telah menilang mobil tersebut sesuai UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Pasal 134 dan 135 dimaksud Pasal 59, Pasal 106 ayat (4) huruf f.
Tak hanya itu, jika melihat usia pengemudi ambulans tersebut, tentunya belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) karena persyaratan minimal usianya adalah 17 tahun.
Artinya, bocah belasan tahun itu bisa dikatakan tidak layak untuk mengendarai kendaraan di jalan raya. Aturan ini sebagaimana diterangkan di dalam Undang-Undang nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).
Dalam pasal 81 ayat (2) dijelaskan bahwa Syarat usia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan paling rendah sebagai berikut, usia 17 tahun untuk SIM A,C, dan D.
Sedangkan untuk SIM BI minimal berusia 20 tahun, kemudian usia 21 untuk SIM BII.[jef]