WahanaNews-Sulsel | Viral di media sosial video penagih hutang yang mencoba menerobos pintu kamar warga Desa Bontoala, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan yang terlambat membayar hutang.
Kolektor atau penagih hutang tersebut diduga dari perusahaan berplat merah (BUMN), PT PNM.
Baca Juga:
159 Tahun Jeneponto, Gubernur Sulsel Berikan Bantuan Dana Rp 10 Miliar
Sementara di balik pintu, ada seorang perempuan yang diduga sebagai nasabah. Karena tak kuat melawan, pintu tersebut kemudian terbuka.
Nasabah yang belakangan diketahui bernama Hamsinah itu kemudian keluar dari kamar dan menangis histeris. Ia mengaku tidak punya uang sama sekali untuk bayar utang.
"Tidak ada kodong, mauka bagaimana kalau tidak ada (uang)," teriaknya kepada kolektor utang tersebut.
Baca Juga:
Viral! Wanita Rentenir di Sulsel, Larang Pemakaman Jenazah Karena Belum Bayar Hutang
Ia sampai memohon kepada kolektor tersebut agar diberi waktu. Mereka bahkan sempat adu mulut karena dianggap berbohong oleh kolektor.
Hamsinah juga mengaku sangat malu karena diviralkan di media sosial. Padahal, ia sudah membayar utangnya setelah kejadian itu.
Hasminah juga mengaku bahwa keterlambatan bayar baru terjadi sekali, karena ia baru saja berduka cita.
"Kaget. Tidak tahu kedatangannya. Per 2 minggu (bayar) Rp 188.000. Menunggak baru tiga hari, itupun baru satu kali" kata Hasminah, seperti dikutip dari INews, Minggu (6/2/22).
Hamsinah menceritakan penagih hutang mendobrak semua kamar, dan sudah merasa malu terkait hal tersebut sehingga membuat anaknya sampai malu untuk bersekolah.
“Baru bangun. Saya masih pakai daster. Dia tunjuk-tunjuki saya. Seolah saya pencuri bagaimana. Saya malu. Anak saya ini tidak mau ke sekolah karena malu,” sambunya.
Sementara, salah satu warganet yang juga karyawan PNM, Lawiqiana menuliskan cicilan nasabah itu sudah lama menunggak.
Pihak perusahaan sudah berulang kali melakukan penagihan namun tidak digubris.
Ia meminta masyarakat untuk bijak menilai. Perusahaan tidak mungkin menagih dengan cara seperti itu jika cicilan pembayaran utang lancar.
Kata Lawaqiana, nasabah tersebut memang sudah membayar separuh utangnya setelah kejadian itu. Namun videonya terlanjur viral karena sudah dibagikan berulang kali di media sosial oleh warganet.[jef]