WahanaNews-Sulsel| Ramai di media sosial soal unggahan wanita asala Malangke, Luwu Utara-Sulawesi Selatan usai dilamar oleh seorang pengusaha dengan uang panai Rp 500 juta, rumah, dan satu paket berlian.
Foto calon pengantin yang sudah menggelar acara mappettuada ini diunggah oleh akun Facebook Beank Mekarnya Pattimang Selalu Bos, Kamis (02/2/2022).
Baca Juga:
159 Tahun Jeneponto, Gubernur Sulsel Berikan Bantuan Dana Rp 10 Miliar
Dalam unggahan tersebut, ia menyebutkan calon pengantin yang mau menikah adalah adik dari Nadia Margareza yang viral pada 2020 silam.Dulu Nadia dilamar dengan uang panai Rp 300 juta.
"Usai viralnya pelamaran Nadia Margareza kini adeknya lagi gadis Malangke, Luwu Utara, Sulawesi Selatan dilamar pengusaha asal Manokwari uang panai Rp500 juta, 1 rumah, 1 stel berlian. Semoga lancar sampai hari h nya sappiseng ," demikian keterang foto yang diunggah akun Facebook Beank Merkarnya Pattimang Selalu Bos (2/2/2022).
Unggahan tersebut sudah dibagikan ulang lebih dari 650 kali dan mendapatkan berbagai reaksi.
Baca Juga:
Viral! Wanita Rentenir di Sulsel, Larang Pemakaman Jenazah Karena Belum Bayar Hutang
Beank menuliskan setelah acara lamaran, kedua calon pengantin akan menggelar acara resepsi pada 26 Februari 2022 mendatang, di Grand Clarion Hotel, Makassar, Sulawesi Selatan.
Diketahui calon pengantin sudah menggelar adat Mappettuada.
Mappettuada adalah acara lamaran atau tradisi penentuan tanggal pernikahan yang berasal dari Bugis, Makassar.
Dalam mappettuada, pinangan diresmikan dengan pihak pria yang mengirimkan hantaran berupa perhiasan untuk pihak wanita.
Beank mengatakan jika ia masih saudara dengan calon pengantin wanita. "Saya sepupu satu kalinya kakak saudara mama saya. Zahra Rahmadani dan Oky Candra baru saja mengadakan acara mappettuada Rabu ini (2/2/2022) di Toddopuli, Makassar," ungkap Beank seperti dikutip dari Wolipop, Jumat (04/2/22).
Ia menyebutkan uang panai yang diterima oleh calon pengantin wanita. "Uang panai Rp500 juta cash, satu rumah, satu set berlian, dan mobil. Dia (Zahra) sangat gembira menerima uang panai tersebut," lanjut Beank.
Beank menuturkan pada saat acara mappettuada, kedua calon pengantin dan keluarga kompak mengenakan busana adat Bugis, Makassar. Uang panai dalam bentuk tunai diletakkan di dalam box warna merah dan dihiasi bunga kering.
Dalam foto yang diunggah terlihat calon pengantin wanita tampil flawles dan cantik dengan mengenakan satu set baju bodo dan sarung warna kuning. Dekorasi acara mappettuada dihiasi oleh berbagai bunga cantik aneka warna.
Menurut Beank, selain dihadiri oleh kerabat dan keluarga terdekat, acara mappettuada dihadiri oleh anggota dewan DPRD dari Malangke Barat, Sulawesi Selatan.[jef]