WahanaNews-Sulsel.co| Menghadiri dialog dengan tema "Masyarakat Sulawesi Selatan Menyambut Anies Baswedan" di Makassar, Gubernur DKI Jakarta, Anis R Baswedan memamerkan Jakarta Internasional Stadium (JIS).
Pada saat pertemuan tersebut, para peserta yang hadir tertawa terbahak-bahak ketika Anies Baswedan menyinggung jangan hanya kerja-kerja.
Baca Juga:
159 Tahun Jeneponto, Gubernur Sulsel Berikan Bantuan Dana Rp 10 Miliar
Momen ini berawal saat video pembangunan JIS diputar kepada peserta dialog dalam acara yang digelar di Kota Makassar, Sabtu (22/1/2022), itu.
Dalam video tersebut menunjukkan jalan masuk ke JIS yang diklaim ramah bagi umat beragama.
"Jadi saya sampaikan kepada arsiteknya dari awal bahwa kita ingin ada garis mengarah ke saf (untuk salat), itu derajatnya 284, sampai saya hafalin derajatnya itu biar tak meleset. Lihat itu (terlihat Anies menunjuk gambar jalan masuk ke JIS)," tutur Anies.
Baca Juga:
Viral! Wanita Rentenir di Sulsel, Larang Pemakaman Jenazah Karena Belum Bayar Hutang
Pada momen selanjutnya, video kembali diputar hingga selesai. Terlihat dalam video sebuah lorong menuju lapangan sepakbola JIS hingga area tribun penonton.
Setelah video JIS selesai diputar, Anies menyampaikan kesimpulan bahwa kebijakan dan karyanya di Jakarta terbagi tiga tahap, yakni gagasan, narasi, dan kerja.
"Setiap karya itu di belakangnya ada narasi, sebelum narasi, ada gagasan. Tidak ada karya tanpa gagasan, tidak ada kebijakan tanpa gagasan. Semua ini adalah barang yang terlihat fisik, tapi di balik barang itu ada narasinya. Narasinya apa? Kita ingin membangun tempat yang memfasilitasi kesetaraan. Kenapa? Karena Jakarta adalah simbol dari persatuan Indonesia," terang Anies.
Anies lalu membahas pembangunan trotoar sebagai contoh selain JIS. Trotoar disebut bukan hanya area untuk berjalan kaki tetapi juga cara pandang tentang mobilitas dan kesetaraan.
"Jadi lagi-lagi karya, itu paling ujung. Gagasan, narasi, baru karya. Jangan hanya kita kerja-kerja tanpa gagasan tanpa...," kata Anies.
Anies sempat menghentikan penjelasan karena penonton tertawa dan bertepuk tangan.
"Betul itu, maksud saya kerja penting di ujung. Tapi, sebelum kerja, harus ada narasi, sebelum narasi, harus ada gagasan," lanjut Anies.
Momen peserta dialog tertawa karena Anies menyinggung 'jangan hanya kerja-kerja' itu kembali terjadi saat Anies melanjutkan penjelasannya.
"Jadi kalau ada (penjelasan terputus). Wah, ini seru betul ini (karena penonton kembali tertawa)," kata Anies.
Anies tampak menyikapi tawa peserta dialog dengan santai. Dia kembali melanjutkan penjelasannya ketika momen peserta tertawa selesai.
"Jadi di ujungnya adalah karya, tapi dimulainya dengan gagasan. Dan itulah kemudian nanti apa yang kita kerjakan bisa mencapai tujuan lebih dari sekadar bangunan fisik," pungkas Anies.[jef]