WahanaNews-Sulsel | Katib Aam Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf, mengatakan, NU perlu melakukan pembaruan memasuki seratus tahun kedua organisasi kemasyarakatan Islam itu.
Dari segi kepengurusan, misalnya, kata Yahya Staquf, harus ada jaminan berlangsungnya regenerasi secara alamiah pada setiap jenjang kepengurusan.
Baca Juga:
Grup Facebook Inses Viral, Polisi Desak Warganet Hentikan Sebar Kontennya
"Apakah kita siap melakukan regenerasi?" tanya Yahya, saat bersilaturahmi dengan pengurus PWNU dan PCNU Bali, NTT, dan NTB di Denpasar, Bali, Kamis (21/10/2021) malam.
Serempak peserta pertemuan menyatakan siap.
Pembaruan lainnya, menurut Yahya, adalah soal pengelolaan organisasi.
Baca Juga:
Pembangunan Terus Digenjot, MARTABAT Prabowo-Gibran Sebut Infrastruktur Otorita IKN Banyak yang Rampung hingga Akhir 2025
Dia mengusulkan pola kerja di jajaran tanfidziyah atau eksekutif PBNU seperti sebuah pemerintahan.
Seorang ketua umum, ujarnya, mesti berfungsi seperti seorang presiden.
Ia memimpin rapat seperti seorang presiden memimpin sidang kabinet.