Sementara untuk wilayah Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara (Sulmapana), PLN menyiagakan pembangkit dengan daya mampu sebesar 3,5 GW dan beban puncak saat Idul Fitri sekitar 2,9 GW.
Selain itu, PLN menerjunkan 50.268 personel di 2.982 posko siaga yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia, dengan menerapkan sistem piket bagi petugas operasional selama 24 jam demi menjaga keandalan pasokan listrik.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Demi memastikan pasokan listrik aman, PLN tak hanya memaksimalkan operasional pembangkit listrik, tetapi juga menyiapkan suplai cadangan dengan menyiagakan 2.550 peralatan pendukung siaga seperti unit Uninterruptible Power Supply (UPS), genset maupun unit gardu bergerak (UGB), trafo mobile, hingga kendaraan.
"Kami perintahkan semuanya siaga. Peralatan, crane, trafo mobile, semua dalam kondisi siap. Pembangkit, kesiapan energi primer juga dalam kondisi siap. Semua dalam status on dan standby. Jikapun, ada gangguan kami pastikan PLN langsung bisa bergerak cepat," ujar Darmawan.
Dari sisi layanan pelanggan, PLN siap melayani keluhan pelanggan selama 24 jam. Pelanggan bisa langsung mengakses aplikasi PLN Mobile yang tersedia di AppStore dan PlayStore untuk melaporkan keluhan ataupun kebutuhan kelistrikan pelanggan setiap saat.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
"Kami sudah mengintegrasikan PLN Mobile dengan Virtual Command Centre (VCC) kita yang bisa merespons cepat keluhan masyarakat. Masyarakat juga bisa mengakses semua kebutuhan kelistrikan melalui PLN Mobile ini," kata Darmawan.
Tak sampai di sana, sebagai upaya memaksimalkan pasokan listrik untuk masyarakat di rumah, PLN menyiagakan SPKLU di 8 rest area yang ada di sepanjang Tol Trans Jawa.
Darmawan menyebut, para pemilik EV tak perlu ragu lagi membawa kendaraan listriknya ke kampung halaman karena PLN menyiagakan seluruh SPKLU di sepanjang rest area_Tol Trans Jawa.