Sadrach menambahkan, dirinya mewakili Kepala PLN Makassar dan PLN Baubau serta seluruh pegawai PLN mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya.
“Saya harap kepada keluarga korban setelah kedatangan kami ke sini hubungan kita jangan pernah terputus,dan saya mewakili Kepala PLN Makassar dan Bau-bau juga seluruh pegawai PLN, mengucapkan turut berdukacita dan berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya korban,"
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
"Semoga dengan kedatangan dan yang kami berikan hari ini dapat diterima dan dapat meringankan beban keluarga. Saya mohon setelah kami pulang dari sini kita tetap berkomunikasi karena ini bukan hanya persoalan korban, tetapi kalian adalah pelanggan kami dan hal ini selalu di pantau oleh atasan kami,” ujar Sadrach.
Menyoroti hal itu, paman korban, Syarif mengatakan, ia merasa kesal dengan ulah PLN selama ini. Pasalnya, mereka selalu mengulur waktu untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
Ia meminta pihak PLN jika mempunyai iktikad baik harus bertanggung jawab atas meregangnya nyawa keponakannya itu.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
“Kalau PLN ingin menyelesaikan persoalan ini jangan mengulur waktu, karena ini bersifat emergency, jika PLN mau bertanggung jawab lalu seperti apa pertanggungjawabannya?” tanyanya.
Di tempat yang sama, Irhan yang juga paman korban berharap agar PLN bertanggung jawab sepenuhnya baik dari kerugian materil maupun atas meninggalnya keponakannya itu.
“Kami sudah jelaskan kepada perwakilan PLN Baubau terkait regulasi, apakah pertanggungjawabannya berdasarkan UU tentang perlindungan konsumen atau tidak, karena dalam aturannya jelas. Semoga PLN bisa paham dan substansinya saya tidak mau jelaskan panjang lebar, yang jelas kami tadi sudah rundingkan bersama perwakilan PLN Baubau soal asuransinya korban, nanti mereka akan sampai kan pada atasan mereka,” pungkasnya.[jef]