Selama ini, lanjut dia, banyak orang hanya fokus pada pemanenan padi.
Padahal proses sebelum panen itu panjang dan dimulai dengan penanaman manual.
Baca Juga:
DPR Tunda Proses Capim dan Dewas KPK, Tunggu Pengumuman Kabinet Baru
Saat menanam bibit padi, perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu juga berdialog dengan petani.
Mengenakan caping dan sepatu khas petani, Puan sesekali berbicara menggunakan bahasa Jawa.
"Piro nek panen? (berapa banyak kalau panen), dijual neng endi? (dijual ke mana?)," tanya Puan kepada para petani.
Baca Juga:
DPR Restui Pemberhentian Budi Gunawan, Herindra Resmi Jabat Kepala BIN
Menanggapi pertanyaan Puan, salah satu petani Sendangmulyo, Tusiran, menyampaikan berbagai keluhan yang ia hadapi bersama rekan-rekannya.
Keluhan petani tersebut mulai dari rendahnya harga gabah hingga keterlambatan distribusi pupuk subsidi hingga harganya yang cukup tinggi.
"Mudah-mudahan dengan Bu Puan datang ke sini, dapat memberi semangat petani-petani di Sendangmulyo. Sebab, kebanyakan petani di sini sekarang tua-tua," cetusnya.