Selama ini, lanjut dia, banyak orang hanya fokus pada pemanenan padi.
Padahal proses sebelum panen itu panjang dan dimulai dengan penanaman manual.
Baca Juga:
Viral Sikap Puan Maharani Soal Hak Angket: Urgensinya Apa?
Saat menanam bibit padi, perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu juga berdialog dengan petani.
Mengenakan caping dan sepatu khas petani, Puan sesekali berbicara menggunakan bahasa Jawa.
"Piro nek panen? (berapa banyak kalau panen), dijual neng endi? (dijual ke mana?)," tanya Puan kepada para petani.
Baca Juga:
Suara Anak Puan Maharani Ungguli Bambang Pacul, Pengamat Ungkap Faktor Penyebabnya
Menanggapi pertanyaan Puan, salah satu petani Sendangmulyo, Tusiran, menyampaikan berbagai keluhan yang ia hadapi bersama rekan-rekannya.
Keluhan petani tersebut mulai dari rendahnya harga gabah hingga keterlambatan distribusi pupuk subsidi hingga harganya yang cukup tinggi.
"Mudah-mudahan dengan Bu Puan datang ke sini, dapat memberi semangat petani-petani di Sendangmulyo. Sebab, kebanyakan petani di sini sekarang tua-tua," cetusnya.