WahanaNews-Sulsel | Sebanyak sembilan desa dan satu kelurahan di lima Kecamatan, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, terendam banjir setelah diguyur hujan dengan intensitas tinggi.
Banjir ini mengakibatkan 137 rumah warga terendam air dan sebuah tanggul air jebol.
Baca Juga:
159 Tahun Jeneponto, Gubernur Sulsel Berikan Bantuan Dana Rp 10 Miliar
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel, Muhammad Firda, mengatakan bahwa akibat hujan deras yang mengguyur Kabupaten Luwu sejak Kamis (17/2/2022) malam membuat sebuah tanggul jebol.
"Sejak kemarin malam hujan deras, hingga berdampak pada sebuah tanggul air jebol dan meredam sembilan desa dan satu kelurahan di Luwu," kata Firda kepada wartawan, Jumat (18/2/2022).
Desa yang teredam banjir berada di 4 Kecamatan yakni:
Baca Juga:
Viral! Wanita Rentenir di Sulsel, Larang Pemakaman Jenazah Karena Belum Bayar Hutang
Kecamatan Walenrang Timur, (Desa Kendekan)
Kecamatan Walenrang Utara, (Desa Pongko, Desa Bolong)
Kecamatan Bua, (Desa Pabberassang, Desa Tanarigella, Desa Baroa, Desa Pammesakang)
Kecamatan Lamasi Timur, (Desa Pompengan Induk, Desa Pompengan Tengah)
Kecamatan Larompong, (Kelurahan Larompong)
"Dampak dari banjir tersebut mengakibatkan tanggul yang ada di Desa Kendekan jebol, rumah warga terendam banjir ada 137, lahan pertanian ada 87 hektar dan perkebunan ada 35 hektar. Untuk kerugian materialnya masih dalam asesmen," ungkap Firda.
Saat ini, kata Firda, warga yang berada di lokasi terdampak banjir akibat tingginya curah hujan yang mengguyur Kabupaten Luwu telah dievakuasi.
"Para petugas di lapangan masih melakukan asesmen untuk lokasi yang terdampak, karena sampai saat ini hujan masih mengguyur dengan intensitas tinggi," pungkasnya. [jef]