WahanaNews - Sulsel | Sejumlah petani di Sulawesi Selatan (Sulsel) berhasil memperoleh keuntungan berkali lipat dengan menggunakan listrik PT PLN (Persero) melalui program Electrifying Agriculture.
Program ini terbukti mampu meningkatkan produksi sampai tiga kali lipat diperoleh petani di Desa Kampili, Desa Toddotoa, dan Kelurahan Parangbanoa, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan.
Baca Juga:
PLN UP3 Sumedang Giatkan GKONS dalam Rangka Sambut Bulan Suci Ramadan
Ketua Kelompok Tani Makmur Desa Kampili, Syahruddin mengaku, selain dapat meningkatkan intensitas panen, biaya operasional juga lebih hemat 85 persen sejak menggunakan listrik.
Syahruddin menjelaskan, listrik dengan daya terpasang 66 kiloVolt Ampere (kVA) menjadi sumber energi untuk mengoperasikan pompa listrik yang mengaliri sawah seluas 200 hektare pada ketiga desa tersebut.
"Sebelumnya masyarakat hanya mampu memanen satu kali saja per tahun, dan setelah menggunakan pompa listrik, masyarakat mampu memaksimalkan kemampuan panen hingga tiga kali dalam satu tahun," ujar Syahruddin, dikutip Selasa (8/8/2023).
Baca Juga:
Sosok Pencipta Fondasi Cakar Ayam, Profesor Asal Jawa Tengah
Ia mencatat, sebelum menggunakan listrik, dalam satu kali siklus panen, para petani menghabiskan total Rp360 juta untuk membeli gas LPG, sedangkan saat menggunakan listrik PLN para petani hanya mengeluarkan biaya Rp51 juta per panen.
"Artinya terdapat penghematan biaya operasional untuk menjalankan mesin pompa air adalah sebesar Rp309 juta atau 85,8 persen dalam satu kali panen," kata Syahruddin.
Hal senada juga disampaikan Muhammad Ali, salah satu petani di Desa Limpua, Kabupaten Bone yang turut merasakan manfaat positif dari program Electrifying Agriculture PLN.