"Sebelum menggunakan listrik, dalam satu bulan saya harus mengeluarkan biaya Rp1 juta untuk membeli solar yang akan digunakan sebagai bahan bakar mesin pompa air diesel. Sekarang setelah menggunakan listrik dengan daya 23 kVA saya hanya mengeluarkan biaya Rp300 ribu per bulannya untuk mengairi sawah saya," ujarnya pula.
Dia mengaku turut merasakan manfaat positif setelah menggunakan listrik, penggunaan listrik terbukti dapat menghemat biaya operasional sampai 70 persen.
Baca Juga:
PLN UP3 Sumedang Giatkan GKONS dalam Rangka Sambut Bulan Suci Ramadan
Sementara, General Manager PT PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Moch Andy Adchaminoerdin menjelaskan, PLN berkomitmen untuk mendukung para pengusaha di bidang agriculture, seperti peternakan, pertanian, perkebunan, dan perikanan.
"PLN hadir untuk mendorong pendapatan dan produktivitas petani melalui program Electrifying Agriculture. Penghematan dan peningkatan produktivitas para pelaku usaha sudah nyata dirasakan, kami mengajak para pelaku usaha di bidang agriculture untuk turut menggunakan listrik," ujar Andy.
Andy menambahkan, program ini juga sebagai upaya PLN dalam mendukung pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
Baca Juga:
Sosok Pencipta Fondasi Cakar Ayam, Profesor Asal Jawa Tengah
Ia mencatat, sampai dengan Juni 2023 jumlah pelanggan Electrifying Agriculture di wilayah kerja PLN UID Sulselrabar berjumlah 3.176 pelanggan dengan total daya 184.590 kiloVolt Ampere (kVA).
[Redaktur: Mega Puspita]