WahanaNews-Sulsel | Meski baru dilakukan penanganan rutin oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Sulsel, kini kondisi Jalan Antang Raya, Kota Makassar kembali dikeluhkan masyarakat.
Pengendara harus ekstra hati-hati jika melintasi Jalan Antang Raya, pasalnya jalan sudah berlubang bagaikan kubangan.
Baca Juga:
159 Tahun Jeneponto, Gubernur Sulsel Berikan Bantuan Dana Rp 10 Miliar
Sejumlah lubang besar kembali menganga disepanjang Jalan Antang Raya. Genangan juga terlihat menutupi kedalaman lubang-lubang besar di jalan itu.
Kondisi terparah terjadi 100 meter dari Masjid Nur Taqwa menuju arah Pasar Antang. Titik ini sebelumnya memang mengalami kerusakan paling parah.
Di bekas tambalan lain, kondisinya sudah mulai terkikis. Material timbunan dari pasir dan kerikil itu sudah tampak berserakan di badan jalan. Lubang-lubang kecil muncul.
Baca Juga:
Viral! Wanita Rentenir di Sulsel, Larang Pemakaman Jenazah Karena Belum Bayar Hutang
Sementara di depan Pasar Antang tampak lubang-lubang jalan ditambal menggunakan paving block.
Terlihat juga batu-batu kecil bongkahan paving block yang terkikis karena dilalui kendaraan dan menimbulkan lubang-lubang kecil.
Terpantau juga pengendara yang melintas terkadang harus berpapasan karena menghindari lubang. Namun arus lalu lintas sejauh ini masih terpantau lancar.
"Ini tidak sampai satu minggu. Pas hujan kemarin hari Ahad kalau tidak salah, kemarin kan hujan deras di sini. Di sini materialnya habis lagi, terbawa arus lagi," ungkap salah seorang warga, Dg Jarum (42), seperti dilansir dari detikSulsel, Rabu (16/3/2022).
Diketahui, penambalan jalan baru saja dilakukan pada Kamis (10/3) lalu. Penambalan dilakukan menggunakan material pasir dan kerikil yang dipadatkan ke lubang-lubang jalan.
Dg Jarum mengatakan sejauh ini perbaikan jalan dengan metode penambalan sudah beberapa kali dilakukan. Namun kondisinya tidak bertahan lama dan kembali rusak dalam waktu singkat.
"Sudah 2 kali ditambal. Itu hari depan masjid lobang banyak ditambal. Cuma waktu itu suasana musim hujan. Akhirnya baru 3 hari sudah terhambur kembali, karena aspal itu kalau air tidak bisa," ungkapnya.
Lebih lanjut Dg Jarum mengatakan kondisi jalan yang ditambal tidak bisa bertahan lama karena selalu terendam air.
Drainase di sepanjang jalan ini kerap tersumbat saat hujan intensitas tinggi.
"Jadi di sini persoalannya itu, buangan air. Di sini kalau hujan deras itu tergenang. Kenapa karena tidak ada pembuangan air di bawah. Dulu ada jembatan tapi ditutup," kata Dg Jarum.
Sementara itu, Dinas PUTR Sulsel sebelumnya mengaku hanya bisa melakukan penanganan darurat dahulu di Jalan Antang Raya.
Bentuk penanganannya berupa penambalan menggunakan pasir dan kerikil untuk menutupi lubang.
"Kali ini dilakukan penanganan darurat. Insyaallah, tahun depan kita segera alokasikan untuk preservasi ruas jalan dan salurannya," ungkap Plt Kepala Dinas PUTR Sulsel, Astina Abbas dalam keterangan yang diterima Jumat (11/3).[jef]