WahanaNews - Sulsel | PT PLN (Persero) menyatakan dukungannya pada PT Tirta Investama (Danone Indonesia) untuk menjadi industri hijau yang menggunakan energi bersih.
Dukungan tersebut dibuktikan PLN dengan menyediakan sertifikat energi terbarukan atau Renewable Energy Certificate (REC), dan 800 unit setara 800 Megawatt hour (MWh) listrik energi baru terbarukan (EBT).
Baca Juga:
Lewat ‘Rumah BUMN’, PLN Ramaikan INACRAFT 2025
REC merupakan salah satu inovasi produk hijau PLN untuk mempermudah pelanggan dalam mendapatkan pengakuan atas penggunaan EBT. REC juga diakui secara internasional tanpa harus mengeluarkan biaya investasi untuk pembangunan infrastruktur.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan dalam 2,5 tahun terakhir telah mengembangkan REC dengan sertifikasi skala internasional. Untuk itu, PLN mendukung penuh langkah aktif Danone dalam mewujudkan energi bersih di Indonesia, melalui pengembangan PLTS atap dan pembelian REC.
"Kami mengapresiasi langkah-langkah Danone Indonesia menjadi green industry. Kolaborasi PLN dan Danone berhasil membuat suatu industri yang tadinya emisi karbonnya tinggi menjadi lebih rendah," ujar Darmawan dalam keterangan tertulis, Rabu (31/8/2022).
Baca Juga:
Lewat ‘Rumah BUMN’, PLN Ramaikan INACRAFT 2025
PLN mencatat telah menyediakan REC untuk listrik setara 620.378 megawatt hour (MWh) hingga Juli 2022. Angka ini naik dari realisasi akhir 2021 yang mencapai 308.201 MWh. Saat ini REC telah dimanfaatkan 186 pelanggan bisnis dan industri.
Darmawan untuk itu mengapresiasi pelanggan PLN yang telah mendukung program transisi energi bersih dengan memanfaatkan REC.
"Hal ini sejalan dengan komitmen Indonesia sebagai tuan rumah Presidensi G20 untuk menekan emisi karbon dunia," tambahnya.
Sementara itu, Direktur Utama Danone Indonesia Connie Ang mengapresiasi dukungan PLN. Ini adalah wujud komitmen pemerintah ataupun BUMN untuk mengakselerasi bauran energi.
"Di fasilitas produksi Mambal, Bali, kami juga mengimplementasikan REC. Hal ini mendukung upaya kami untuk berkontribusi dengan menggunakan 100 persen energi dari EBT pada 2040 dan Net Zero Emission kami di 2050," jelas Connie.
Adanya REC yang disediakan PLN membuktikan bahwa energi yang digunakan pelanggan berasal dari pembangkit listrik berbasis EBT yang diverifikasi oleh sistem tracking internasional, APX TIGRs yang berlokasi di California, USA. Dengan demikian, setiap REC dapat dipertanggungjawabkan, berkualitas tinggi, dan memenuhi standar internasional.[mga]