Infrastruktur tersebut adalah jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 32,81 kilometer sirkuit (kms), jaringan tegangan rendah (JTR) sepanjang 11,41 kms, serta 9 unit gardu distribusi dengan total kapasitas sebesar 325 kilo Volt Ampere (kVA).
Awaluddin mengungkapkan, dalam membangun jaringan kelistrikan untuk melistriki desa-desa tersebut tidaklah mudah.
Baca Juga:
Maraknya Penyalahgunaan Arus untuk 'Strum' Manusia, ALPERKLINAS Desak PLN Perketat Pengawasan
Tim PLN harus menghadapi beragam tantangan salah satunya adalah masalah geografis dengan medan yang sulit, akan tetapi tantangan tersebut tetap ditempuh dengan tujuan mandat pendorong pertumbuhan ekonomi yang diemban PLN.
Salah satunya saat pembangunan di Dusun Dunru, Kabupaten Bone terjadi longsor di beberapa titik lokasi sepanjang jalur pembangunan akibat hujan deras terus menerus terjadi.
Selain itu di Desa Cenrana, Kabupaten Maros jembatan penyeberangan yang digunakan untuk memobilisasi material sempat mengalami kerusakan.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Soroti Ancaman 'Power Wheeling' dalam RUU EBET Prolegnas 2025
"Tantangan tersebut tentunya tidak menyurutkan kami untuk melistriki hingga ke pelosok," ujar Awaluddin.
Sementara itu seorang tokoh masyarakat di Desa Cenrana Kabupaten Maros, Andi Syarifuddin menyampaikan rasa syukurnya karena desanya telah terlistriki.
“Alhamdulillah kami sangat bersyukur sudah bisa menikmati listrik, kami ucapkan terima kasih kepada PLN dan seluruh pihak yang telah membantu suksesnya pembangunan jaringan listrik ini," ucap Syarifuddin.[jef]