WahanaNews-Sulsel | Perkuat sistem kelistrikan PLN di Sulawesi bagian Selatan, Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Madong resmi beroperasi.
PLTM Madong yang baru dioperasikan itu berada di Desa Madong, Kecamatan Dende Piangan Napa, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) yang beroperasi pada Maret 2022 ini memiliki kapasitas 2x5 Mega Watt (MW).
PLTM tersebut akan berperan dalam menambah bauran EBT sistem kelistrikan PLN di Sulawesi Bagian Selatan menjadi 38,8 persen dan meningkatkan rasio elektrifikasi
General Manajer PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (Sulselrabar), Awaluddin Hafid menjelaskan, bahwa hadirnya PLTM Madong dapat melistriki Industri skala menengah serta 10.000 rumah tangga dengan daya 900 Volt Ampere (VA).
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
"Saat ini Rasio Elektrifikasi di Provinsi Sulawesi Selatan adalah 99,78 persen, dengan beroperasinya PLTM Madong kami optimis Rasio Elektrifikasi di Sulawesi Selatan terkhusus Kabupaten Toraja Utara dapat meningkat," jelas Awaluddin via rilis, Selasa (12/4/2022).
Sebagai salah satu syarat ekspor, kata Awaluddin, PLN berkomitmen untuk mendukung perkembangan penggunaan listrik hijau untuk meningkatkan gairah perkembangan industri.
PLTM Madong merupakan pembangkit yang dibangun dan dioperasikan oleh produsen listrik swasta (Independent Power Producer/IPP) PT Nagata Dinamika Hidro Madong dan masuk dalam pengawasan PLN UIW Sulselrabar.
Pembangkit EBT tersebut akan menggunakan debit Sungai Maiting di Daerah Aliran Sungai (DAS) sungai Saddang dengan luas 185 km
Lebih lanjut Awaludiin Hafid menjelaskan energi hijau yang dihasilkan oleh PLTM Madong akan dikirim melalui Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 20 Kilo Volt (kV).
Itu sepanjang 14 kilometer sirkuit (kms) ke titik interkoneksi IPP dan PLN di Gardu Hubung Alang-alang untuk kemudian dialirkan kepada pelanggan di Kabupaten Toraja Utara.
PLN, sambung Awaluddin, mendukung transisi ke energi terbarukan, salah satunya dengan akan beroperasinya Lebih lanjut Awaluddin Hafid menjelaskan energi hijau yang dihasilkan oleh PLTM Madong akan dikirim melalui Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 20 Kilo Volt (kV).
Itu sepanjang 14 kilometer sirkuit (kms) ke titik interkoneksi IPP dan PLN di Gardu Hubung Alang-alang untuk kemudian dialirkan kepada pelanggan di Kabupaten Toraja Utara.
PLN, sambung Awaluddin, mendukung transisi ke energi terbarukan, salah satunya dengan akan beroperasinya PLTM Madong.
“Pembangkit ini juga berperan dalam salah satu pilar G20 tahun 2022. Yaitu pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif dengan sustainable energy transition menjadi isu prioritas," tutup Awaluddin.[jef]