WahanaNews-Sulsel | Pertamina NRE (New Renewable Energy) berencana untuk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB).
Untuk merealisasikan rencana tersebut, Pertamina NRE menjalin kerja sama dengan Pondera Development BV (Pondera).
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu pada Kamis 21 April 2022.
Melalui nota kesepahaman ini, kedua pihak sepakat untuk fokus berkolaborasi dalam pengembangan PLTB di beberapa wilayah.
Kolaborasi ini mencakup kerja sama strategis, teknis, maupun komersial.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Penandatanganan ini dilakukan oleh Chief Executive Officer (CEO) Pertamina NRE, Dannif Danusaputro dan Eric Arends, selaku Vice Chairman Pondera Group.
Kesepakatan ini merupakan bagian dari langkah awal Pertamina NRE untuk memperluas portofolio energi hijau, salah satunya melalui pengembangan PLTB.
“Potensi tenaga angin di Indonesia cukup besar. Kami memandang potensi ini sebagai peluang yang sangat baik bagi Pertamina NRE untuk memperluas portofolio energi bersih sekaligus mendukung percepatan transisi energi di Indonesia. Pertamina NRE sangat antusias dengan kerja sama strategis ini karena Pondera telah berpengalaman dalam pengembangan PLTB terutama di Eropa,” tutur Dannif dalam keterangan tertulis, Jumat (22/4/2022).
Sebagai konsultan dan pengembang energi terbarukan global, Pondera memiliki segudang pengalaman dalam mengembangkan proyek energi angin di darat (onshore) maupun di lepas pantai (offshore) di Eropa dan di Asia.
Pengalaman yang dimiliki perusahaan asal Belanda ini meliputi pengukuran angin, studi kelayakan, permodelan angin, teknik PLTB, dan manajemen konstruksi.
Sampai saat ini, Pondera telah menangani proyek energi angin lebih dari 12 GW di berbagai negara.[jef]