WahanaNewsSulsel.co | Polisi meringkus 3 pelaku penipuan penjualan mobil melalui media sosial di kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Para pelaku melakukan aksinya menggunakan foto dan identitas seorang polisi wanita (Polwan) untuk meyakinkan korbannya.
Penangkapan itu bermula ketika polisi menerima laporan masyarakat bahwa telah tertipu akun penjualan mobil yang menggunakan foto dan identitas seorang polwan. Saat dilakukan penyelidikan, para pelaku di bekuk di dua wilayah yaitu daerah Kabupaten Wajo dan Kabupaten Sidrap.
Baca Juga:
Usai Dianiaya Pacar Ibunya, Bayi 11 Bulan di Makassar Meninggal
"Kami dari Jatanras melakukan penyelidikan dan Alhamdulillah berhasil mengamankan beberapa pelaku salah satu pelaku diamankan di Keera di Kabupaten Wajo dan dua di Kabupaten Sidrap," ujar Kasubnit 2 Jatanras Polrestabes Makassar, Ipda Nasrullah, pada Selasa (23/11/2021).
Berdasarkan interogasi, ketiga pelaku ini memiliki peran yang berbeda-beda yaitu satu sebagai penyedia rekening sedangkan dua lainnya sebagai eksekutor yang akan menipu calon korbannya.
Mereka mengakui menggunakan foto dan identitas Polwan yang dicurinya dari media sosial, agar para korban mau mengirim uang pembayaran di depan kemudian mereka memblokir nomornya.
Baca Juga:
Ancam Sebar Video Tetangga Kos Setengah Bugil, Mahasiswa Ini Minta Jatah Hubungan Badan
"Modusnya menggunakan akun dan identitas polwan untuk memberikan keyakinan kepada calon korban bahwa betul-betul ada penjualan mobil. Akan tetapi faktanya akun yang dipakai identitas yang dipakai palsu," kata Nasrullah.
Selain membekuk pelaku, polisi juga turut mengamankan beberapa barang bukti kejahatan. Dari beberapa barang bukti, terdapat juga sebuah HP yang di dalamnya berisikan foto dan identitas polwan yang digunakan.
"Barang bukti yang kami amankan satu buah laptop, beberapa HP yang berisikan akun media sosial polwan yang digunakan untuk bertransaksi dengan korban," sebut Nasrullah.
Polisi juga telah mengidentifikasi belasan orang rekan dari komplotan pelaku lainnya di sekitar lokasi ketiga orang ini dibekuk. Anggota juga masih mengejar para pelaku itu yang telah dikantongi identitasnya.
"Ini merupakan komplotan dan kami masih mengejar 13 pelaku lainnya," sebut Nasrullah. [nik]