WahanaNews-Sulsel | Kegaduhan terjadi saat pendaftaran pegawai baru dan seleksi ulang tenaga kontrak Pemkot Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Kegaduhan diakibatkan banyaknya aduan tenaga kontrak yang telah lama mengabdi justru tak lulus sehingga mengajukan protes.
Baca Juga:
Ahli Beri 6 Trik Redakan Otot Nyeri serta Tegang di Leher dan Bahu
Seperti diketahui, Pemerintah Kota Makassar melalui Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) telah mengumumkan hasil seleksi tenaga kontrak Pemkot Makassar yang disebut Laskar Pelayanan Publik Berintegritas atau disebut Laskar Pelangi.
Total sebanyak 14.800 peserta mengikuti seleksi. Mayoritas peserta seleksi merupakan tenaga kontrak lama. Hanya sekitar 2.000 lebih merupakan pelamar baru.
Namun dari total 14.800 peserta tes, hanya sebanyak 12.000 peserta yang dinyatakan lulus. Sehingga berpotensi ada sekitar 2.800 peserta seleksi tidak lulus.
Baca Juga:
Menpora Dito Dukung Kolaborasi The Dudas-1 dengan Program-Program Kemenpora
"Kemarin di TPA (sampah) mogok kerja karena tidak lulus. Saya bilang kasih masuk, saya tanggung jawab, nanti saya akan kasi baik. Kemarin pemadam kebakaran datang mengeluh, karena tidak ada yang lulus sopirnya, bagaiamana kalau ada kebakaran," ungkap Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto kepada wartawan, Senin (7/3/2022).
Danny memastikan pengumuman tenaga kontrak laskar pelangi sudah sesuai aturan. Namun ada masalah yang dilakukan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Makassar.
Kesalahan itu terjadi dalam sistem rekrutan dan pengumuman tenaga kontrak yang beralih ke laskar pelangi melalui tes. Kesalahan itu terjadi di tenaga kontrak lapangan.
"4.000 tenaga kebersihan, penggali kubur, supir pemadam kebakaran jangan di-cut, dan hanya dites untuk mengupdate saja. Namanya orang baru Kabidnya (BKD) saya kemarin tegur itu. Sudah saya kasi tahu yang kecil satgas drainase itu tidak bisa diganggu," tegasnya.
Dia mengaku juga menerima banyak komplain dari sejumlah orang yang dinyatakan tak lulus sebagai tenaga kontrak. Padahal menurutnya ia telah lama bekerja hingga belasan tahun sebagai pegawai.
"Sejak tadi malam masih menerima orang datang menangis-nangis. Kita fair. Tidak mungkin itu ila ajudannya ibu tidak lulus. Ibu Wawali sopirnya juga tidak lulus," bebernya.
Danny menuturkan, laskar pelangi ini terbagi dua. Ada tenaga operasional harian 24 jam dan ada tenaga administrasi. Tenaga operasional harian ini di antaranya sopir, penggali kuburan, pembersih drainase, petugas penyapu jalan.
"Nah, pertama ini masalah kemanusiaan karena mereka (tenaga operasional) betul-betul bergantung hidupnya. Ada sekitar 4.000 sekian jumlahnya . Kemudian ini administrasi yang baru diumumkan 7.400-an. Analisis yang diterima 12.000 itu maksimal. Namun saya tidak mau juga sampai 12.000 karena saya mau menghemat," bebernya.
Hasil seleksi ini disebutnya akan segera dievaluasi. Apalagi cukup banyak aduan yang diterima. Termasuk dari tenaga kontrak yang sudah lama mengabdi di Pemkot Makassar.
"Banyak persoalan ini di SKPD soal laskar pelangi. Cuman agak berat makanya kita besok konsentrasi khusus untuk itu. Namun solusi-solusinya sudah ada," tukasnya.[jef]