WahanaNews - Sulsel | Pinjaman di PT Pegadaian Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) naik tipis dalam tiga tahun terakhir dengan rata-rata 0,27 persen year of year (yoy).
"Dari hasil hasil pengamatan Otoritas Jasa Keuangan wilayah Sulawesi Maluku dan Papua total pinjaman di pegadaian Sulsel tumbuh tipis 0,27 persen dalam 3 tahun ini," ujar Kepala OJK KR 6 Sulampua Darwisman di Makassar, dikutip Sabtu (25/3/2023).
Baca Juga:
Beruang Muncul Lagi, Warga OKU Terluka Parah di Kebun Karet
Dia mengatakan, kondisi itu terlihat dalam perkembangan tiga tahun terakhir yakni posisi Desember 2022 total pinjaman mencapai Rp4,59 triliun atau lebih tinggi sedikit dari posisi Desember 2021 yang hanya membukukan total pinjaman Rp4,58 triliun.
Namun, dari posisi Desember 2020, total pinjaman cukup tinggi yakni Rp 5,10 triliun dibanding dua tahun berikutnya.
Menurut dia, Pegadaian merupakan salah satu lembaga Jasa keuangan non bank yang menjadi pantauan OJK bersama lembaga non bank lainnya seperti Dana Pensiun, LPEI, Jamkrida dan Perusahaan Pembiayaan.
Baca Juga:
Tragedi Penembakan dan Kiprah Pengacara Senior Rudi S Gani
Sedangkan jumlah entitas industri keuangan non bank di Sulsel berdasarkan data OJK adalah perusahaan asuransi jiwa 27 unit, perusahaan asuransi jiwa dan syariah 2 unit.
Perusahaan asuransi umum dan Syariah 53 unit perusahaan asuransi wajib 2 unit perusahaan pembiayaan 65 unit dan perusahaan pialang asuransi 5 unit.
Selain itu, Pegadaian 3 unit, modal ventura 4 unit, perusahaan penjaminan 2 unit serta LPEI dan LkM masing-masing 1 unit.[mga]