“Jika dilanjutkan secara konsisten, inisiatif ini bisa menjadi tulang punggung gerakan nasional pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Yang lebih penting, gerakan ini menempatkan masyarakat sebagai subjek perubahan, bukan sekadar objek,” kata Tohom.
Tohom yang juga dikenal sebagai Founder KRT Tohom Purba & Partners, menekankan pentingnya transformasi korporasi yang inklusif dan berdampak.
Baca Juga:
Hindari Kebocoran Arus, ALPERKLINAS Imbau Masyarakat yang Beli Rumah Bekas Periksakan Instalasi Listriknya ke Lembaga Kompeten
“Dalam banyak kasus, kegiatan tanggung jawab sosial hanya menjadi pencitraan. Tapi PLN menunjukkan keseriusan dalam mewujudkan transformasi sosial dan lingkungan secara holistik. Kami melihat ini sebagai bagian dari corporate citizenship yang otentik,” ungkapnya.
Menurut Tohom, keberhasilan ini juga harus menjadi alarm bagi lembaga negara dan pelaku usaha lainnya.
“Hari ini PLN menunjukkan bahwa kita bisa menggerakkan puluhan ribu relawan dan mengolah ratusan ton sampah. Pertanyaannya: apa kontribusi sektor lain terhadap isu yang sama gentingnya ini? Jangan sampai PLN berjalan sendiri,” tuturnya.
Baca Juga:
Satu Persatu Daerah Dukung Energi Bersih, ALPERKLINAS Respons Positif Pemkot Semarang Konversi Sampah ke Listrik
Program Zero Waste Warriors melibatkan 12.795 pegawai PLN Group, 3.607 anggota komunitas, dan 1.871 stakeholder lainnya.
Di tengah krisis iklim global, partisipasi aktif dari korporasi menjadi kunci dalam mengubah arah pembangunan menuju masa depan berkelanjutan.
Sebelumnya, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari transformasi menyeluruh PLN yang tidak hanya menyasar aspek kelistrikan, tetapi juga sosial dan lingkungan.