"Untuk itu saya berharap kepada seluruh masyarakat tidak lagi berspekulasi terkait fenomena alam ini. Hingga kini kondisi aliran air sudah mulai normal dan busa sudah semakin berkurang. Bahkan hampir tak terlihat pada permukaan air," pungkas Kapolsek Parangloe AKP Mudatsir.
Sebelumnya, warga Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan dihebohkan dengan air sungai berbusa, Rabu, 9 Februari 2022. Kejadiannya di Desa Lonjoboko, Kabupaten Gowa.
Baca Juga:
159 Tahun Jeneponto, Gubernur Sulsel Berikan Bantuan Dana Rp 10 Miliar
Fenomena tersebut dibagikan oleh beberapa warganet di media sosial. Dalam video yang beredar luas menampilkan air mengalir berbusa-busa berwarna putih. Sekilas seperti salju.
Warga sekitar bertanya-tanya, apakah ini murni fenomena alam atau ada penyebab lainnya. Apalagi, air berbusa itu terjadi sepanjang dua kilo meter dan menuju ke arah aliran sungai Jeneberang.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemprov Sulsel Hasbi Nur mengaku timnya sudah mengambil sampel air sungai untuk diteliti. Apakah penyebab busa di air sungai tersebut diakibatkan oleh senyawa organik atau faktor lain.
Baca Juga:
Viral! Wanita Rentenir di Sulsel, Larang Pemakaman Jenazah Karena Belum Bayar Hutang
"Namun biasanya karena limbah tapi kita belum tahu. Baru mau diuji sampling," kata Hasbi.
Namun, kata Hasbi, biasanya air berbusa karena tercemar kandungan surfaktan atau senyawa dalam produk pembersih yang membantu untuk membersihkan kotoran.
Ketika polutan organik deterjen misalnya, masuk ke dalam sungai maka akan timbul busa.