"(Yang menagih) kadang laki, kadang perempuan. (Sudah bayar) hampir Rp 100 juta, makanya pas saya print buku tabungan saya, ya Allah," katanya.
Dedi merasa senang atas penggerebekan yang dilakukan ini dan berharap bisa dibasmi sampai ke akar-akarnya.
Baca Juga:
KPK Geledah Titik Baru di Sumut, Buru Bukti Tambahan Proyek Jalan Bermasalah
Meski sudah membayar utangnya sampai ratusan juta rupiah, Dedi mengaku utang anaknya ini tidak lunas-lunas. Menurutnya, setiap nagih utang, PT-nya berbeda-beda.
"Ini pindah-pindah kantornya, pernah juga di Serpong. Sakit hati saya duit boleh nabung jadi habis gitu saja," ungkapnya.
Sebelum penggerebekan yang dilakukan oleh aparat kepolisian ini, Dedi belum pernah melakukan pelaporan kepada pihak kepolisian.
Baca Juga:
TPNPB Klaim Eksekusi Intel di Yahukimo, Tantang TNI Datang ke Markas Perang
"Belum pernah, nggak keburu saya sudah stres duluan malah," pungkasnya. [non]