"Ini tidak sampai satu minggu. Pas hujan kemarin hari Ahad kalau tidak salah, kemarin kan hujan deras di sini. Di sini materialnya habis lagi, terbawa arus lagi," ungkap salah seorang warga, Dg Jarum (42), seperti dilansir dari detikSulsel, Rabu (16/3/2022).
Diketahui, penambalan jalan baru saja dilakukan pada Kamis (10/3) lalu. Penambalan dilakukan menggunakan material pasir dan kerikil yang dipadatkan ke lubang-lubang jalan.
Baca Juga:
159 Tahun Jeneponto, Gubernur Sulsel Berikan Bantuan Dana Rp 10 Miliar
Dg Jarum mengatakan sejauh ini perbaikan jalan dengan metode penambalan sudah beberapa kali dilakukan. Namun kondisinya tidak bertahan lama dan kembali rusak dalam waktu singkat.
"Sudah 2 kali ditambal. Itu hari depan masjid lobang banyak ditambal. Cuma waktu itu suasana musim hujan. Akhirnya baru 3 hari sudah terhambur kembali, karena aspal itu kalau air tidak bisa," ungkapnya.
Lebih lanjut Dg Jarum mengatakan kondisi jalan yang ditambal tidak bisa bertahan lama karena selalu terendam air.
Baca Juga:
Viral! Wanita Rentenir di Sulsel, Larang Pemakaman Jenazah Karena Belum Bayar Hutang
Drainase di sepanjang jalan ini kerap tersumbat saat hujan intensitas tinggi.
"Jadi di sini persoalannya itu, buangan air. Di sini kalau hujan deras itu tergenang. Kenapa karena tidak ada pembuangan air di bawah. Dulu ada jembatan tapi ditutup," kata Dg Jarum.
Sementara itu, Dinas PUTR Sulsel sebelumnya mengaku hanya bisa melakukan penanganan darurat dahulu di Jalan Antang Raya.