Berikutnya, sektor penyediaan akomodasi dan makan minum dengan jumlah debitur sebanyak 1.603 yang total penyaluran Rp81,39 miliar. Sektor transportasi, pergudangan dan komunikasi sebanyak 522 debitur dengan penyaluran Rp24,84 miliar.
Untuk sektor real estat, usaha persewaan dan jasa perusahaan sebanyak 176 debitur dengan penyaluran Rp16,51 miliar. Sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial penerima sebanyak 46 debitur dengan total penyaluran Rp4,45 miliar.
Baca Juga:
Kemenkeu Catat Penyaluran Dana Alokasi Khusus Nonfisik Capai Rp654,91 Miliar 2024
Pada sektor konstruksi jumlah penerima sebanyak 34 debitur dengan total penyaluran Rp4,21 miliar. Sektor jasa pendidikan sebanyak 6 debitur dengan total penyaluran Rp790 juta serta sektor pertambangan dan penggalian dengan penyaluran Rp530 juta untuk 2 debitur.
Sementara itu, pada KUR UMi, penyalurnya adalah Koperasi Mitra Dhuafa dengan jumlah debitur 543 yang total penyalurannya sebanyak Rp2,29 miliar.
Untuk penyalur KSPPS berhasil disalurkan kepada 96 debitur dengan total Rp380 juta. KSPPS BMT Al Amanah Sinjai menyalurkan Rp90 juta kepada 10 debitur. PT PNM menyalurkan Rp640 juta untuk 138 debitur.
Baca Juga:
Soal Teror Rumah Bappilu Gerindra Sulsel, Serma Arifuddin Adik Mentan Mangkir Panggilan Denpom
"Kalau KUR disalurkan oleh perbankan seperti BRI, BNI, Mandiri, Bank Syariah Mandiri (BSM) dan bank penyaluran lainnya yang total menyalurkan itu Rp2,4 triliun. Kemudian untuk kredit ultra mikro sudah disalurkan Rp3,4 miliar," paparnya.
Mantan Kepala DJPb Jambi Perwakilan Kemenkeu itu pun mengatakan, sepanjang 2022 total penyaluran KUR dan UMi di Sulsel sebesar Rp17,8 triliun yang juga merupakan penyaluran terbesar kedua setelah Pulau Jawa.[mga]