WahanaNews-Sulsel | Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, menegaskan bahwa dalam beberapa dekade terakhir, mobilitas kaum santri berjalan cepat dan positif di Indonesia.
Posisi-posisi yang sampai tahun 1970-an sulit diduduki dan tidak terbayangkan bisa diduduki oleh lulusan pesantren, sekarang sudah banyak yang bisa diduduki oleh kaum santri.
Baca Juga:
Didominasi Penegak Hukum, MAKI: Pimpinan Baru KPK Tak Mewakili Masyarakat dan Perempuan
Hal itu disampaikan Mahfud MD pada acara Silaturrahim Menko Polhukam dengan Rektor, Guru Besar, Senat Akademik, dan Dekan di Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, Sabtu (23/10/21).
“Lihatlah sekarang ini, orang yang lulusan pesantren seperti Prof. Mohammad Nasih bisa jadi Rektor Unair. Lihat juga para wakil rektor dan guru besar yang ada di sini, banyak yang berlatar belakang santri,” ujar Mahfud.
Menurutnya, jika kata santri tidak hanya dikaitkan dengan orang yang hanya lulus pondok pesantren, tetapi dinisbahkan kepada orang-orang Islam yang rajin melaksanakan ajaran agamanya, maka mobilitas vertikal itu menjadi tampak lebih besar.
Baca Juga:
Netanyahu Resmi Jadi Buronan Setelah ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan
“Di kabinet sekarang saja, misalnya, banyak Menteri dan Pejabat setingkat Menteri yang ,taat beribadah tanpa ragu atau malu untuk melaksanakannya” tegas Mahfud.
Yang tak terbayangkan pada awal tahun 1970-an, ternyata santri-santri sekarang sudah merangsek ke berbagai bidang kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sekarang banyak yang menjadi profesor, perwira tinggi TNI dan Polri, dokter, insinyur, ahli hukum, politisi, birokrat, dan sebagainya.