"Sehingga PLN akan terus menjaga kelestarian lingkungan, dampak ekonomi, implikasi sosial, dan keandalan pasokan,” tutur Darmawan.
Sementara itu, Direktur Legal and Human Capital PLN, Yusuf Didi Setiarto menambahkan, dalam menjalankan proyek transisi energi PLN memahami betul terkait kebutuhan untuk meningkatkan kapasitas SDM perseroan.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
PLN banyak memberikan kesempatan belajar bagi para pegawai untuk melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi di luar agar memperoleh pengalaman pengembangan energi tingkat dunia untuk mendukung agenda transisi energi.
"PLN secara serius sedang dan akan terus melakukan pengembangan kapasitas SDM, yang sebelumnya berbasis pada fossil fuel sekarang sudah bertransformasi menggunakan EBT," ungkapnya.
Adapun guna menguasai berbagai teknologi dan pengetahuan terbaru, PLN telah mengirimkan pegawai ke Jerman untuk belajar pengembangan biomassa, ke Eropa untuk meningkatkan kompetensi pengembangan proyek Solar PV dan lain-lain, serta ke California untuk belajar sistem distribusi yang andal dan juga belajar soal digitalisasi sistem kelistrikan.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
"Ini bentuk agresivitas PLN dalam menjawab tantangan transisi energi," jelas Didi.
Disisi lain, Principal Energy Specialist Southeast Asia Asian Development Bank (ADB), David Elzinga menuturkan, proyek transisi energi perlu mengedepankan aspek keadilan dan menjadi katalis pendorong pertumbuhan ekonomi.
Perekonomian yang tumbuh dan berkembang menjadi prinsip dasar dalam transisi energi ini.