"4.000 tenaga kebersihan, penggali kubur, supir pemadam kebakaran jangan di-cut, dan hanya dites untuk mengupdate saja. Namanya orang baru Kabidnya (BKD) saya kemarin tegur itu. Sudah saya kasi tahu yang kecil satgas drainase itu tidak bisa diganggu," tegasnya.
Dia mengaku juga menerima banyak komplain dari sejumlah orang yang dinyatakan tak lulus sebagai tenaga kontrak. Padahal menurutnya ia telah lama bekerja hingga belasan tahun sebagai pegawai.
Baca Juga:
Polda Banten Jerat 3 Tokoh Organisasi dalam Kasus Intimidasi Investor
"Sejak tadi malam masih menerima orang datang menangis-nangis. Kita fair. Tidak mungkin itu ila ajudannya ibu tidak lulus. Ibu Wawali sopirnya juga tidak lulus," bebernya.
Danny menuturkan, laskar pelangi ini terbagi dua. Ada tenaga operasional harian 24 jam dan ada tenaga administrasi. Tenaga operasional harian ini di antaranya sopir, penggali kuburan, pembersih drainase, petugas penyapu jalan.
"Nah, pertama ini masalah kemanusiaan karena mereka (tenaga operasional) betul-betul bergantung hidupnya. Ada sekitar 4.000 sekian jumlahnya . Kemudian ini administrasi yang baru diumumkan 7.400-an. Analisis yang diterima 12.000 itu maksimal. Namun saya tidak mau juga sampai 12.000 karena saya mau menghemat," bebernya.
Baca Juga:
Dilibas Pasangan Denmark, Fajar/Rian Gagal Melaju ke Final Thailand Open 2025
Hasil seleksi ini disebutnya akan segera dievaluasi. Apalagi cukup banyak aduan yang diterima. Termasuk dari tenaga kontrak yang sudah lama mengabdi di Pemkot Makassar.
"Banyak persoalan ini di SKPD soal laskar pelangi. Cuman agak berat makanya kita besok konsentrasi khusus untuk itu. Namun solusi-solusinya sudah ada," tukasnya.[jef]