Selain membawa manfaat bagi ekologi laut, Aci menilai, bantuan CSR PLN untuk transplantasi terumbu karang di Samalona juga akan membawa dampak positif bagi perekonomian warga yang tinggal di pulau melalui daya tarik pariwisata.
"Tentunya akan membawa dampak bagi masyarakat. Banyak yang menyelam karena jadi spot untuk bermain. Potensi pariwisata laut itu sangat bagus," katanya.
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
Aci yang juga merupakan Ketua GGIS tersebut menjelaskan, terumbu karang yang ditanam di Pulau Samalona merupakan indukan. Ke depan, diharapkan bisa dipanen untuk anakan sehingga transplantasi terumbu karang di lokasi tersebut akan semakin masif.
"Terumbu karang itu habitat dan rumah ikan, semakin rimbun semakin banyak ikan yang tinggal di situ," imbuhnya.
Selain itu menurutnya, dengan suburnya ekologi, dapat menarik wisatawan karena menjadi spot andalan untuk menyelam. Sehingga pada muaranya akan berdampak pada perekonomian masyarakat yang lebih ramah lingkungan.
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
Saat ini transplantasi terumbu karang di Pulau Samalona menggunakan dua metode, yakni Spyder dan Coral Tress dengan tingkat keberhasilan 70 persen secara keseluruhan, artinya dari 1.640 bibit terumbu karang yang ditransplantasikan pada September 2021, berhasil hidup sebanyak 1.148.
Sementara itu, General Manager PLN UIW Sulselrabar, Awaluddin Hafid mengungkapkan harapan ke depannya agar masyarakat tetap menjaga serta melestarikan ekosistem biota laut di Pulau Samalona.
"Kami berharap masyarakat tetap terus meningkatkan kepeduliannya dalam menjaga dan melestarikan ekosistem biota laut serta lingkungan agar terumbu karang di Pulau Samalona senantiasa terjaga," ujar Awaluddin Hafid.[mga]