WahanaNews - Sulsel | Dua Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTM) dengan total kapasitas 18 megawatt (MW) resmi beroperasi. Kedua pembangkit ini siap memperkuat keandalan pasokan listrik PLN ke masyarakat.
Kedua PLTM tersebut yaitu PLTM Aek Sibundong yang berada di Tapanuli Utara, Sumatera Utara (Sumut) dan PLTM Lambur di Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng).
Baca Juga:
Percepat Transisi Energi, PLN Dukung MKI Sinergi dengan Stakeholder
Seremonial beroperasinya dua PLTM ini dilakukan di Seminar Pengembangan EBT Baseload melalui Pembangkit Geothermal dan Hydropower dalam Rangka Transisi Energi di Bali, Kamis (22/9/2022) lalu.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menjelaskan, sebagai negara yang dialiri ratusan sungai, Indonesia punya potensi tersembunyi yang tersebar di seluruh Nusantara. Potensi tersebut adalah debit aliran sungai sebagai sumber EBT yang bermanfaat bagi masa depan.
"Ini potensi besar yang sedang dan akan terus kita kembangkan bersama. Harapannya pengoperasian dua PLTM ini meningkatkan keandalan suplai listrik ke masyarakat," ujar Darmawan.
Baca Juga:
Di Ajang Sail Tidore Expo 2022, PLN Promosikan Motor Listrik
Darmawan menjelaskan, dalam RUPTL 2021-2030, PLN akan giat membangun pembangkit listrik berbasis air, baik itu dalam bentuk PLTA, PLTM maupun PLTMH dengan total kapasitas sebesar 10,4 gigawatt (GW). Sedangkan, potensi hydropower di Indonesia saat ini mencapai 75 GW.
Pertama, PLTM Aek Sibundong dengan kapasitas 10 MW merupakan besutan dari PT Partogi Hidro Energi. Pengoperasian pembangkit senilai Rp 208 miliar ini akan memperbaiki keandalan sistem distribusi 20 kV di wilayah Tapanuli Utara.
Melalui operasional PLTM ini, lanjut Darmawan, PLN dapat menghemat Rp 2,1 miliar per tahun pada taun kontrak ke 1-8 dan 17,7 Miliar per tahun pada tahun kontrak 9-20 dengan pembelian tenaga listrik yang lebih rendah dibandingkan biaya pokok penyediaan (BPP) listrik di Sumatera Utara.