Meskipun kata dia belum ada rilis resmi dari Litbangkes Kementerian Kesehatan ihwal hasil deteksi omicron di Sulsel, tetapi dari progres penyebarannya mengarah ke omicron.
"Sepertinya memang ke arah sana ,ini memang gejalanya ringan dan penyebaran cepat," jelas Nursaidah Sirjuddin, Minggu (13/2/2022).
Baca Juga:
159 Tahun Jeneponto, Gubernur Sulsel Berikan Bantuan Dana Rp 10 Miliar
Meski angkanya terus merangkak naik, tetapi Ida-sapaan karibnya mengimbau agar masyarakat tidak panik, tetapi tidak juga abai dengan virus Corona varian omicron.
Penyebaran omicron memiliki tingkat kerusakan rendah, karena itu sejak gelombang ketiga ini tidak banyak masyarakat dirawat di rumah sakit.
"Jadi jangan kita terlalu terpaku dengan peningkatan kasus, intinya bagaimana kita menjaga BOR (Bed Occupancy Rate) di RS, bagaimana tidak ada yang meninggal, itu yang kita jaga," jelasnya.
Baca Juga:
Viral! Wanita Rentenir di Sulsel, Larang Pemakaman Jenazah Karena Belum Bayar Hutang
Berdasarkan data yang dirilis Satgas Covid Sulsel pada Sabtu (12/2/2022), persentase BOR yang terpakai hanya 8,7 persen isolasi biasa.
Sementara BOR icu hanya 3,09 persen.
Total tempat tidur yang terpakai sebanyak 138 dari 1.773 yang tersedia.