WahanaNews-Sulsel | PT PLN (Persero) terus berupaya melistriki wilayah indonesia hingga ke wilayah terpencil, PLN Sulselrabar telah berhasil melistriki 560 Kepala Keluarga (KK) yang bermukim di sejumlah dusun dan desa terpencil Sulawesi Selatan pada triwulan I tahun 2022.
Adapun desa dan dusun terpencil itu antara lain;
Baca Juga:
Gebyar Awal Tahun: Diskon Tambah Daya Listrik 50% dari PLN Hingga 15 Januari
Desa Pationgi, Dusun Dunru dan Dusun Mallenreng Kabupaten Bone, Desa Bontosomba dan Desa Cenrana Kabupaten Maros, Desa Leppangeng Kabupaten Sidrap serta Desa Letta, Kabupaten Pinrang.
"Kami bersyukur berkat dukungan masyarakat dan pihak lainnya, listrik dapat dinikmati di desa -desa tersebut. 560 kepala keluarga yang berada di desa-desa itu telah menikmati listrik," ujar General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sulselrabar Awaluddin Hafid di Makassar, Selasa.
PLN berkomitmen untuk mengalirkan listrik ke desa-desa khususnya di daerah 3T (Terdepan, Tertinggal, Terluar) guna kesejahteraan masyarakat luas, serta anak-anak dapat belajar di malam hari.
Baca Juga:
Ada Batas Maksimalnya, Diskon Token Listrik 50 Persen Berlaku 2 Bulan
Awaluddin optimis, kehadiran listrik dapat menggerakkan roda perekonomian warga sehingga dapat memacu pertumbuhan ekonomi daerah.
Selain itu, dengan adanya akses listrik maka akan mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat, meningkatkan akses pendidikan, kesehatan serta akses informasi.
Sumber dana dalam melistriki tujuh desa dan dusun ini bersumber dari dukungan Pemerintah melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan ini bernilai investasi sebesar Rp3,6 miliar.
Infrastruktur tersebut adalah jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 32,81 kilometer sirkuit (kms), jaringan tegangan rendah (JTR) sepanjang 11,41 kms, serta 9 unit gardu distribusi dengan total kapasitas sebesar 325 kilo Volt Ampere (kVA).
Awaluddin mengungkapkan, dalam membangun jaringan kelistrikan untuk melistriki desa-desa tersebut tidaklah mudah.
Tim PLN harus menghadapi beragam tantangan salah satunya adalah masalah geografis dengan medan yang sulit, akan tetapi tantangan tersebut tetap ditempuh dengan tujuan mandat pendorong pertumbuhan ekonomi yang diemban PLN.
Salah satunya saat pembangunan di Dusun Dunru, Kabupaten Bone terjadi longsor di beberapa titik lokasi sepanjang jalur pembangunan akibat hujan deras terus menerus terjadi.
Selain itu di Desa Cenrana, Kabupaten Maros jembatan penyeberangan yang digunakan untuk memobilisasi material sempat mengalami kerusakan.
"Tantangan tersebut tentunya tidak menyurutkan kami untuk melistriki hingga ke pelosok," ujar Awaluddin.
Sementara itu seorang tokoh masyarakat di Desa Cenrana Kabupaten Maros, Andi Syarifuddin menyampaikan rasa syukurnya karena desanya telah terlistriki.
“Alhamdulillah kami sangat bersyukur sudah bisa menikmati listrik, kami ucapkan terima kasih kepada PLN dan seluruh pihak yang telah membantu suksesnya pembangunan jaringan listrik ini," ucap Syarifuddin.[jef]