Pembangkit EBT tersebut akan menggunakan debit Sungai Maiting di Daerah Aliran Sungai (DAS) sungai Saddang dengan luas 185 km
Lebih lanjut Awaludiin Hafid menjelaskan energi hijau yang dihasilkan oleh PLTM Madong akan dikirim melalui Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 20 Kilo Volt (kV).
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Itu sepanjang 14 kilometer sirkuit (kms) ke titik interkoneksi IPP dan PLN di Gardu Hubung Alang-alang untuk kemudian dialirkan kepada pelanggan di Kabupaten Toraja Utara.
PLN, sambung Awaluddin, mendukung transisi ke energi terbarukan, salah satunya dengan akan beroperasinya Lebih lanjut Awaluddin Hafid menjelaskan energi hijau yang dihasilkan oleh PLTM Madong akan dikirim melalui Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 20 Kilo Volt (kV).
Itu sepanjang 14 kilometer sirkuit (kms) ke titik interkoneksi IPP dan PLN di Gardu Hubung Alang-alang untuk kemudian dialirkan kepada pelanggan di Kabupaten Toraja Utara.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
PLN, sambung Awaluddin, mendukung transisi ke energi terbarukan, salah satunya dengan akan beroperasinya PLTM Madong.
“Pembangkit ini juga berperan dalam salah satu pilar G20 tahun 2022. Yaitu pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif dengan sustainable energy transition menjadi isu prioritas," tutup Awaluddin.[jef]