Sementara harga untuk minyak goreng kemasan disesuaikan dengan harga pasar setiap daerah.
"Artinya harga yang berlaku di pasaran otomatis diatur oleh para pelaku pasar itu sendiri. Pekan depan kita akan mengumpulkan seluruh distributor seluruh Sulsel untuk rapat jangan sampai ada lagi yang memainkan harga. Pemerintah sudah menaikkan HET minyak goreng curah dari Rp 11.500 menjadi Rp 14.000," katanya.
Baca Juga:
159 Tahun Jeneponto, Gubernur Sulsel Berikan Bantuan Dana Rp 10 Miliar
Dia menambahkan perlu dilakukan upaya khusus untuk memastikan daya beli masyarakat akan tetap stabil.
Dengan pengawasan yang dilakukan secara ketat, tidak akan ada pihak atau spekulan yang berani menaikan harga di luar yang ditetapkan pemerintah.
Ashari menuturkan mulai memantau harga HET di pasaran dengan mendatangi sejumlah distributor minyak goreng curah untuk memastikan harga tetap stabil. Termasuk ketersediaan barang jelang bulan Ramadan.
Baca Juga:
Viral! Wanita Rentenir di Sulsel, Larang Pemakaman Jenazah Karena Belum Bayar Hutang
Seperti diketahui, pemerintah telah mencabut kebijakan HET minyak goreng kemasan. Saat ini harganya tidak lagi diatur seperti sebelumnya, melainkan menyesuaikan dengan harga keekonomian alias mengikuti harga di pasar.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Oke Nurwan mengatakan harga minyak goreng kemasan bisa tembus Rp 25.000 per liter tanpa HET. Besaran itu dinilai masih wajar.
"Minyak itu saya perkirakan harga wajarnya ditingkat Rp 19.000 sampai Rp 25.000 (per liter) dari curah sampai premium," kata Oke kepada wartawan di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Kamis (17/3/2022).